REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta segera merenovasi Masjid Agung Solo usai beberapa titik tiangnya diserang hewan rayap.
"Untuk kajiannya sudah saya terima, ini jadi salah satu prioritas juga. Kalau untuk anggaran dengan APBD jelas butuh biaya besar," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Ia mengatakan untuk renovasi Masjid Agung Solo tersebut tidak bisa dilakukan secara parsial melainkan harus menyeluruh. Bahkan, nantinya akan ada penataan di kawasan masjid.
Meski demikian, ia masih enggan menyampaikan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi masjid yang juga merupakan bangunan cagar budaya tersebut.
"Nanti saja, yang jelas karena ini cagar budaya, sehingga jadi salah satu prioritas," katanya.
Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta Muhammad Muhtarom mengatakan ada beberapa kerusakan pada bagian dalam masjid. Ia mengatakan sebetulnya kerusakan seperti beberapa bagian kayu yang lapuk karena dimakan rayap sudah terjadi pada beberapa tahun lalu.
"Kerusakan terdeteksi sejak dua tahun lalu, dua tahun lalu itu kami tangani sendiri secara swadaya. Saat itu kerusakan nggak nampak, ternyata melebar, asumsinya hanya satu tiang ternyata jadi 14-16 tiang yang terdeteksi rusak, jadi harus ditambal," katanya.
Ia mengatakan jika tidak segera ditangani, kerusakan akan lebih parah, sehingga membutuhkan anggaran yang lebih besar. Oleh karena itu, ia meminta bantuan dari Pemkot Surakarta terkait anggaran untuk renovasi masjid bersejarah tersebut.
"Kami berkunjung ke sini untuk membahas masalah Masjid Agung. Kerusakan kecil ditangani agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam hal ini kemampuan Madjid Agung juga terbatas, makanya kami kolaborasi dengan pemerintah," katanya.