Jumat 05 Nov 2021 22:34 WIB

PBNU Terjunkan Tim Relawan Bantu Korban Banjir Batu

PBNU mengajak umat untuk mendoakan korban banjir bandang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nashih Nashrullah
Tim SAR gabungan bersama warga membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat banjir bandang di Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kota Batu hingga hari kedua pencarian korban banjir bandang, tim SAR berhasil menemukan enam jenazah korban dan tiga korban masih dalam proses pencarian.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Tim SAR gabungan bersama warga membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat banjir bandang di Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kota Batu hingga hari kedua pencarian korban banjir bandang, tim SAR berhasil menemukan enam jenazah korban dan tiga korban masih dalam proses pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerjunkan relawan dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) serta LazisNU untuk membantu segala proses penanganan musibah banjir yang melanda Kota Batu, Jawa Timur.

"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah di Batu, Jatim," ujar Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (5/10).

Baca Juga

Helmy juga mendorong pemerintah untuk bersama-sama mempercepat proses evakuasi dan pemulihan pascabanjir.

Dia yakin dengan sinergi bersama, musibah di Kota Batu bisa diatasi dengan baik dan cepat. 

Helmy mengatakan, PBNU menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas bencana dan musibah yang melanda masyarakat Kota Batu. Dia mendoakan agar masyarakat yang terdampak bencana tersebut diberikab kebatahan   

"Mudah-mudahan semuanya diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah dan bencana yang sedang melanda ini," ucapnya.  

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan Pemerintah Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir bandang yang menewaskan enam orang di kota itu.

"Perlu adanya status darurat bencana, disarankan dua pekan ke depan," kata Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan.

Lilik juga mengimbau pemerintah kota meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan terjadi bencana susulan mengingat musim hujan akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.

Menurut data BPBD Kota Batu, hingga Jumat (5/11) pukul 11.00 WIB banjir bandang telah menyebabkan enam orang meninggal dunia dan memaksa 142 warga mengungsi.

"Kerugian tercatat oleh kami ada 17 unit rumah rusak, 28 unit motor rusak, empat unit mobil rusak, delapan hewan ternak hilang," Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah menyiapkan satu titik untuk tempat pengungsian korban bencana banjir bandang. Titik pengungsian untuk sementara berada di Gedung Kesenian wilayah Bulukerto, Kota Batu. 

"Untuk pengungsian, hari ini yang di tempat pengungsian ada 10 orang di gedung kesenian," kata Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso kepada wartawan di Balai Kota Batu, Jumat (4/11) sore.   

Sementara itu, untuk ratusan korban lainnya lebih memilih mengungsi di rumah tetangga dan saudaranya. Hal ini karena masyarakat di sekitar Kota Batu masih mempunyai rasa persaudaraan kuat. Banyak keluarga dan saudara yang membangun rumah saling berdekatan satu sama lain.   

Seperti diketahui, banjir bandang menerjang Kota Batu setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11). 

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, terdapat enam titik yang mengalami banjir. Lokasi tersebut antara lain Dusun Sambong, Jalan Raya Dieng, Dusun Beru, Dusun Sumberbrantas, Jalan Raya Selecta dan Dusun Gemulo. 

Bencana ini dilaporkan telah menyebabkan enam orang meninggal dan tiga orang hilang. Untuk laporan kerusakan, ada 22 rumah dan benda yang rusak akibat bencana tersebut. Sementara itu, mengenai kerugian akibat banjir masih dalam pendataan hingga saat ini.   

Akibat bencana ini, Kota Batu pun telah menetapkan status tanggap darurat bencana. Status ini telah diputuskan dalam rapat bersama dengan sejumlah komponen pada Kamis (4/11). Bersamaan dengan ketetapan ini, juga telah dibentuk aktivasi sistem komando penanganan darurat.    

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement