Sabtu 06 Nov 2021 02:52 WIB

Maharesigana UMM Bantu Penyintas Banjir Kota Batu

Maharesigana UMM bersama organisasi lain mempersiapkan pendiriaan posko bencana

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Maharesigana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan bantuan kepada penyintas bencana banjir di Kota Batu, Jumat (5/11).
Foto: dok. Humas UMM
Maharesigana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan bantuan kepada penyintas bencana banjir di Kota Batu, Jumat (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Bencana banjir bandang telah melanda Kota Batu pada Kamis (4/11) lalu. Hal itu membuat (Maharesigana) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut turun tangan memberikan bantuan kepada penyintas bencana banjir yang tersebar di beberapa wilayah.

Ketua Posko Koordinasi (Poskoor) Maharesigana, Alya Dinia Asyfiqi Masykur mengatakan, tim Maharesigana bersama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah melakukan koordinasi pada Kamis (4/11). Begitupun dengan Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazizmu) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu. "Mereka bersama-sama melakukan peninjauan dan penilaian mengenai titik-titik bencana serta tugas masing-masing," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (5/11).

Menurut Alya, terdapat enam titik dengan dampak banjir terparah. Pertama yakni Dusun Sambong yang berlokasi di Desa Bulukerto. Kemudian Jalan Raya Dieng Desa Sidomulyo, Dusun Beru Kecamatan Bumiaji serta Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji. Terakhir, adapula Jalan Raya Selecta, serta jembatan Jalan Raya Giripurno yang terpantau cukup parah.

Berdasarkan hasil koordinasi, pihaknya membagi tiga tim utama yaitu tim pembersihan, tim pendataan, dan tim relawan. Saat ini Maharesigana telah menerjunkan 22 relawan yang berfokus untuk melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang rusak serta pencarian para korban bencana. Bersama BPBD dan pemerintah Kota Batu, Alya mengaku, selalu optimis bisa membantu dengan maksimal.