Sabtu 06 Nov 2021 06:17 WIB

Amerika Serikat Sepakati Penjualan Rudal ke Arab Saudi

Amerika Serikat sepakati penjualan 280 rudal udara

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Amerika Serikat sepakati penjualan 280 rudal udara. Rudal/ilustrasi
Foto: wikipedia
Amerika Serikat sepakati penjualan 280 rudal udara. Rudal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui kesepakatan senjata besar pertamanya dengan Kerajaan Arab Saudi di bawah Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Dalam kesepakatan ini, dikethaui bahwa Amerika Serikat melakukan penjualan 280 rudal udara dengan nilai mencapai 650 juta dolar AS kepada Saudi. 

Pentagon mengumumkan penjualan itu pada Kamis (4/11) waktu setempat. Jika disetujui, kesepakatan itu akan menjadi penjualan pertama ke Arab Saudi sejak pemerintahan Biden mengadopsi kebijakan hanya menjual senjata pertahanan ke sekutu Teluk itu.

Baca Juga

Seorang Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, pihaknya telah menyetujui penjualan pada 26 Oktober lalu. Dia menambahkan penjualan rudal udara-ke-udara terjadi setelah peningkatan serangan lintas perbatasan terhadap Arab Saudi selama setahun terakhir.

"Penjualan itu sepenuhnya konsisten dengan janji pemerintah untuk memimpin dengan diplomasi untuk mengakhiri konflik di Yaman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Arab Weekly, Jumat (5/11). 

Rudal udara-ke-udara untuk memastikan Arab Saudi memiliki sarana untuk mempertahankan diri dari serangan udara Houthi yang didukung Iran. Setelah hubungan persahabatan pemerintahan Trump dengan Riyadh, pemerintahan Biden mengkalibrasi ulang pendekatannya ke Arab Saudi atas masalah hak asasi manusia dan perang di Yaman. 

Tetapi perkembangan dalam beberapa bulan terakhir telah memicu keraguan tentang alasan langkah awal Washington, terutama keputusannya untuk mengakhiri pengiriman senjata ofensif ke Riyadh.

Amerika Serikat semakin dipaksa untuk memperhitungkan serangan tanpa henti Houthi terhadap sasaran sipil Arab Saudi serta kampanye mereka untuk mengambil Marib dengan biaya kemanusiaan yang besar, bersama dengan sikap Iran yang terus berlanjut dalam pembicaraan dengan Barat dan mengejar program nuklirnya. 

Arab Saudi memimpin perang melawan pemberontak Houthi di Yaman, yang didukung oleh Iran. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan Iran telah memasok Yaman dengan drone dan teknologi drone.

Paket rudal yang diboyong Saudi mencakup 280 AIM-120C-7/C-8 Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM), 596 LAU-128 Missile Rail Launchers (MRL) bersama dengan kontainer dan peralatan pendukung, suku cadang, dan rekayasa kontraktor serta dukungan teknis. Kontraktor utamanya adalah Raytheon Technologies, dari Waltham, Massachusetts.

Namun, meski disetujui oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, pemberitahuan itu tidak menunjukkan bahwa kontrak telah ditandatangani atau negosiasi telah selesai.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement