REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, menjalani fit and proper test di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11). Dalam paparan visi misinya, Andika menyampaikan delapan fokus implementasi.
"Pertama dan yang terpenting bagi saya adalah bagaimana kita itu melaksanakan tugas-tugas TNI ini dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perudangan yang ada," kata Andika, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).
Andika menjelaskan, tugas-tugas yang dilakukan TNI selama ini telah diatur dalam undang-undang. Namun Andika melihat melihat dalam implementasi masih ditemui banyak kelemahan.
"Itu yang menjadi prioritas tugas pertama saya bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang kita lakukan ini dengan bener-bener berpegang pada peraturan perundang-undangan. Jangan kelebihan dan harapan saya juga tidak akan mengambil sektornya kementerian atau lembaga lain," ujarnya.
Kedua, Andika juga berfokus pada peningkatan operasi pengamanan perbatasan. Namun dirinya hanya ingin menjawab dalam sesi tertutup terkait bagaimana detailnya. Ketiga, peningkatan kesiagaan satuan TNI juga akan jadi fokusnya di masa jabatannya yang hanya 13 bulan.
"Karena sebetulnya banyak yang bisa kita lakukan untuk membuat kita jauh lebih siap, baik menghadapi tugas-tugas operasi militer untuk perang maupun selain perang," tuturnya.
Kemudian yang keempat, Andika akan fokus pada keamanan siber. Keamanan siber menurutnya harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan keperluan lain. Kelima, Andika mengatakan penguatan intelijen juga perlu dilakukan. Gangguan keamanan, baik konflik horizontal, maupun vertikal, menurutnya perlu mendapatkan prioritas atau fokus pada masa yang akan datang.
"Kemudian berikutnya interoperabilitas di antara angkatan darat, laut, udara pun memang harus terus menerus dan semakin sering kita satukan atau kita lakukan sehingga semakin tau kelemahan dan kekurangan kita, dan bagaimana di dalam kondisi yang masih belum terpenuhi ini kita masih melakukan operasi bersama, dengan tiga angkatan karena itu satu kebutuhan yang tak terhindarkan saat ini," jelasnya.
Selanjutnya yang ketujuh, Andika menyebut penguatan integrasi, penataan organisasi juga menjadi fokusnya ke depan. Ia melihat masih adanya kekurangan yang masih bisa diperbaiki untuk membuat kerja tim jadi lebih bagus.
"Dan yang terakhir diplomasi militer yang sesuai kebijakan politik luar negeri kita pun semakin penting, saya melihat ini juga satu hal yang memang harus jadi perhatian saya apabila suatu saat dipercayakan jadi panglima TNI," ungkapnya.