Sabtu 06 Nov 2021 17:55 WIB

Wadirut PLN Rilis Buku Jokowi and the New Indonesia

Jokowi dinilai telah meletakkan fondasi yang kuat bagi Indonesia.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Buku “Jokowi and the New Indonesia” yang ditulis Wadirut PLN Darmawan Prasodjo.
Foto: Istimewa
Buku “Jokowi and the New Indonesia” yang ditulis Wadirut PLN Darmawan Prasodjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo merilis buku berjudul Jokowi and the New Indonesia. Buku tersebut secara umum menggambarkan tentang bagaimana Presiden Jokowi membawa Indonesia memasuki era baru dengan membentuk fondasi pembangunan yang kuat. 

 

Isi buku yang disusun Darmawan dan tim Hannigan itu juga telah dibedah dalam diskusi yang digelar pada Jumat (5/11). Pada acara yang diselenggarakan oleh Universitas Prasetiya Mulya dan Periplus Publishing Group tersebut, turut hadir Staf Pengajar Universitas Prasetiya Mulya Agus Sriyono serta peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Edbert Gani Suryahudaya.  

Darmawan mengatakan, Presiden Jokowi pada lima tahun pertama pemerintahannya, mulai menetapkan standar dan cara baru untuk mengejar berbagai ketertinggalan dari negara lain, terutama dalam infrastruktur.

  

“Pak Jokowi mengubah cara pandang pembangunan dari yang bersifat Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Juga dalam hal keadilan, mulai dari keadilan sosial di bidang energi, sumber daya alam, pendidikan, dan perlindungan sosial,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/11).

  

Dia dalam bukunya juga menceritakan bagaimana Presiden Jokowi melihat daerah dengan kekayaan alam yang luar biasa tapi masyarakatnya terjerat kemiskinan terstruktur. Tak mendapatkan akses air bersih, energi, konektivitas dan yang lainnya. Melihat fakta tersebut, Jokowi dinilai berani mengambil keputusan untuk membuka akses terhadap pendidikan, jalan, pelabuhan, bandara, air bersih dan energi.

 

"Dan ini betul-betul menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru, contohnya PON yang baru saja berlangsung di Papua. Meskipun tidak memiliki fasilitas, saya melihat karakter tepo seliro dan dibangunlah daerah Papua sehingga PON XX sukses," tuturnya.

 

Tak hanya itu, lanjut Darmawan, Presiden Jokowi juga fokus mengembangkan potensi sektor yang selama ini tenggelam menjadi aset tidur. Adapun kebijakan tersebut bersumber dari karakter dan nilai-nilai yang membentuknya sejak hidup di bantaran sungai sampai menjadi pemimpin Republik.

 

Menurutnya, strategi membangun infrastruktur secara masif terbukti tepat. Ketika baru menjabat sebagai Wadirut PLN, dia menemukan fakta bahwa pertumbuhan listrik terbesar ada di Provinsi Lampung, tepatnya sekitar pintu keluar tol yang baru saja diresmikan.

 

"Hal ini menjadi bukti bahwa tujuan pembangunan yang selalu ditekankan oleh Pak Jokowi membawa hasil. Infrastruktur yang dibangun menumbuhkan sentra ekonomi baru dan mengangkat ekonomi masyarakat. Ini sesuai dengan visi beliau bagaimana Indonesia bisa bangkit bukan berdasarkan konsumsi, tetapi produktivitas," papar Darmawan.

 

Sementara, tim Hannigan yang bersama Darmawan menulis buku Jokowi and the New Indonesia menambahkan, selama ini kiprah Presiden Jokowi kurang diketahui oleh publik internasional. Melalui buku ini diharapkan masyarakat internasional mendapatkan gambaran utuh bagaimana Jokowi meletakkan fondasi "New Indonesia" pada masa mendatang.

  

“Padahal, banyak akademisi, politisi, juga pebisnis internasional yang ingin mendapatkan gambaran lebih utuh tentang apa yang terjadi di Indonesia selama pemerintahan Jokowi,” ujarnya.

  

Sementara itu, Staf Pengajar Universitas Prasetiya Mulya Agus Sriyono menegaskan pentingnya menyampaikan apa yang dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi ke dunia internasional. Apalagi, Indonesia perlu membuka ruang kerja sama dan investasi yang lebih besar.

  

“Apalagi, Indonesia sekarang adalah Ketua dari negara-negara G-20. Ada banyak kesempatan dan peluang bagi Indonesia, dan itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya,” kata Antonius.

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement