Banjir Bandang Kota Batu, Proses Pencarian Korban Dihentikan
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Foto udara Tim SAR gabungan bersama relawan dan warga membersihkan endapan lumpur saat pencarian korban akibat banjir bandang di Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kota Batu hingga hari kedua pencarian korban banjir bandang, tim SAR berhasil menemukan enam jenazah korban dan tiga korban masih dalam proses pencarian. | Foto: ANTARA/Zabur Karuru
REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Proses pencarian korban banjir bandang di Kota Batu resmi dihentikan, Sabtu (6/11). Hal ini dilakukan setelah seluruh korban hilang sudah ditemukan oleh tim gabungan.
"Semua korban yang hilang sudah diketemukan sebanyak tujuh orang. Yang Alhamdulillah sudah dievakuasi," ucap Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (6/11).
Di samping itu, Dewanti juga memastikan, tempat-tempat yang terdampak seperti fasilitas umum dan jalanan sudah bisa dilalui. Sebagai catatan, setidaknya ada 89 KK yang menjadi korban banjir bandang di Kota Batu. Kemudian 35 rumah rusak, 33 rumah terendam lumpur, tujuh mobil rusak dan 73 sepeda motor rusak.
Seperti diketahui, banjir bandang menerjang Kota Batu setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11). Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, terdapat enam titik yang mengalami banjir. Lokasi tersebut antara lain Dusun Sambong, Jalan Raya Dieng, Dusun Beru, Dusun Sumberbrantas, Jalan Raya Selecta dan Dusun Gemulo.
Pada hari sebelumnya dilaporkan masih ada tiga korban yang hilang akibat banjir. Namun setelah dilakukan pendataan ulang, korban atas nama Fery dan Arif ternyata orang yang sama dengan korban meninggal atas nama Adi Wibowo.