REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Edi Suprianto mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus tabrak lari yang menewaskan petinggi BUMN, Aris Kadarisman, di Jalan Antasari, Jakarta Selatan. Dalam olah TKP tersebut, pihaknya menggunakan metode traffic accident analysis (TAA).
"Dalam olah TKP yang kedua, hari ini kami memakai 3D scanner untuk membuat analisis pada saat sebelum, pada saat terjadi, dan pada saat sesudah terjadi kecelakaan," ujar Edi di Jalan Antasari, Jakarta Selatan, Sabtu (6/11)
Menurut Edi, dengan bantuan 3D scanner, rentetan insiden tersebut akan tergambar dalam bentuk video animasi. Video itu dapat digunakan petugas untuk menganalisis penyebab, termasuk kronologi terjadinya kecelakaan maut tersebut.
"Kami usahakan selesai dengan waktu yang secepat-cepatnya," ungkap Edi.
Dari olah TKP kali ini, Edi mengatakan, pihaknya menemukan enam titik di lokasi yang berkaitan dengan momen pelaku menabrak korban. Untuk memperkuat temuan tersebut, pihaknya juga telah mengambil satu lagi rekaman CCTV.