Vaksinasi Dosis Kedua Sleman Capai 72 Persen
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Pelajar mengikuti penyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac di Sekolah Nasional Tiga Bahasa Budi Utama, Sleman, Yogyakarta, Rabu (14/7). Yogyakarta mulai melakukan vaksinasi massal Covid-19 di sekolah untuk pelajar. Sebanyak 49.999 anak menjadi target vaksinasi Covid-19 di Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman terus meningkatkan cakupan vaksinasi baik untuk dosis pertama, kedua maupun ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan. Ini merupakan salah satu langkah untuk menurunkan level penerapan PPKM di Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo, turut meninjau vaksinasi dosis kedua yang kali ini dilakukan di Masjid Agung Gamping. Peninjauan ini dilakukan sebagai salah satu usaha dalam rangka memotivasi masyarakat agar berkenan mengikuti vaksinasi.
Ia menekankan, peninjauan itu untuk pula melihat proses vaksinasi dan memberikan dukungan agar masyarakat tidak takut divaksin. Kustini menegaskan, Pemkab Sleman akan terus menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk mengikuti vaksinasi.
"Saat ini, vaksin dosis kedua di Sleman telah mencapai 72 persen," kata Kustini, Ahad (7/11).
Kustini berharap, vaksinasi dosis kedua ini bisa melebihi target seperti dosis pertama, sehingga kekebalan kelompok tercapai. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan karena Sleman masih terapkan PPKM level dua.
Terpisah, Kustini turut meminta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dapat responsif atas permasalahan masyarakat. Sebab, PKK memiliki peran yang strategis dalam pembangunan, khususnya mendukung program-program pembangunan di daerah.
PKK Sleman, lanjut Kustini, dalam kiprahnya memiliki peran dalam mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakat Sleman. Ia menilai, PKK Sleman melalui program-program yang direalisasikan langsung kepada masyarakat mendukung visi misi Sleman.
Maka itu, ia mendorong PKK Sleman untuk responsif terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Kustini menyebut, selain responsif terhadap permasalahan yang ada di masyarakat, PKK Sleman dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan luas.
Kustini berpendapat, PKK Sleman memang harus senantiasa menjaga kemampuannya untuk berpikir positif. Selain itu, mampu selalu membuka hati dan pikiran terhadap berbagai perkembangan situasi yang terjadi di masyarakat.
"Dengan upaya-upaya itu, keberadaan PKK senantiasa dapat mengikuti dinamika dan perkembangan masyarakat, mampu menjadi organisasi kekinian," ujar Kustini dalam acara pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Kapanewon di Rumah Dinas Bupati Sleman.
Ketua TP PKK Kabupaten Sleman, Sri Hapsari Suprobo Dewi menambahkan, PKK dalam kondisi saat ini menjadi salah satu organisasi yang berperan mengatasi potensi penyebaran covid. Salah satunya sebagai ujung tombak dalam sosialisasi program.
"Khususnya, terkait penanggulangan covid dengan memotivasi masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan," kata Sri.