REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Seorang pejabat keamanan dari Kataib Hezbollah membantah kelompoknya dalang serangan ke Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi. Kataib Hezbollah merupakan milisi di Irak yang didukung Iran.
"Berdasarkan informasi yang kami konfirmasi, tidak ada pihak di Irak yang ingin membuang-buang drone ke kediaman mantan perdana menteri," kata Abu Ali Al-Askari, Ahad (7/11).
Kataib Hezbollah dan milisi-milisi lain yang didukung Iran di Irak termasuk kelompok-kelompok yang memusuhi Kadhimi. Sebelumnya militer Irak mengatakan Kadhimi selamat dari percobaan pembunuhan dengan menggunakan drone berisi bahan peledak yang jatuh kediamannya di Baghdad.
Kadhimi berhasil melarikan diri tanpa terluka tapi sejumlah sumber mengatakan sejumlah anggota pengawal pribadi perdana menteri dalam serangan. Serangan ini terjadi setelah unjuk rasa memprotes pemilihan 10 Oktober lalu.
Kelompok-kelompok pengunjuk rasa merupakan milisi bersenjata yang didukung Iran. Mereka kehilangan banyak kekuasaan dalam pemilihan. Mereka menuduh kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara.