REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) memberikan apresiasi terhadap Universitas Nusa Mandiri (UNM) atas kontribusinya sebagai host dalam rangkaian virtual event Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Aptikom 2021 yang berlangsung selama 6 hari sejak 1–6 November 2021.
Rakornas Aptikom 2021 yang dipimpin ketua umum Aptikom Prof. Ir. Zainal A. Hasibuan dan Sekretaris Jenderal Aptikom Prof. Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara bertajuk ‘Memberdayakan Kecerdasan Artifisial untuk Percepatan Transformasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0’
Prof. Benny, dalam wawancaranya memberikan pujian serta rasa syukur karena akhirnya rangkaian kegiatan virtual event Rakornas Aptikom 2021 yang direncanakan telah sampai penutupan.
“Sudah dua kali Rakornas Aptikom terselenggara secara daring. Sedangkan jika dilakukan hanya secara daring seperti tidak ada ruhnya. Namun, Alhamdulillah Universitas Nusa Mandiri (UNM) bersedia menjadi host, sehingga bisa dilakukan hybrid daring dan luring di kampus UNM kampus Margonda, Depok,” tutur Prof. Benny, Sabtu (6/11).
Ia mengatakan, mewakili Aptikom mengucapkan syukur masih ada yang mau berbuat baik untuk kepentingan bersama. Aptikom mengucapkan banyak terima kasih kepada kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) atas segala dukungannya.
“Terutama kepada pihak Yayasan Indonesia Nusa Mandiri dari ketua hingga pengurusnya yang telah mengizinkan Universitas Nusa Mandiri (UNM) menjadi host. Kami atas nama Aptikom sangat-sangat berterima kasih kepada UNM,” ujarnya.
Lanjutnya, dengan adanya sistem hybrid yang dihadirkan ini, menjadi momen pelepas rindu dengan beberapa pengurus Aptikom. “Melalui tema yang berfokus pada kecerdasaan artifisial, tentunya terkait dengan revolusi industri 4.0 serta bagaimana Indonesia menuju society 5.0. Nah, salah satu pendukungnya adalah transformasi digitalnya harus sukses terlebih dahulu,” katanya.
Ia mengatakan, diharapkan ide-ide yang berkaitan dengan kecerdasan artifisial dan sebagainya bisa segera membumi melalui pengurus Aptikom di seluruh Indonesia, terutama insan-insan Informatika dan Komputer.“Kemudian juga bagaimana Perguruan Tinggi itu mendidik mahasiswa/i nya memiliki muatan kecerdasan artifisial dan itulah yang sangat penting,” katanya.
Ia memaparkan, Universitas Nusa Mandiri (UNM) dengan Aptikom sudah seperti keluarga sendiri. Karena keterbukaan UNM, maka Aptikom berani meminta tolong untuk menjadi host.“Berkat kebaikan Yayasan Indonesia Nusa Mandiri dan Universitas Nusa Mandiri, Alhamdulillah Aptikom memberanikan diri untuk mengajukan ‘Mau gak menjadi host,” katanya.
Ia menambahkan, Aptikom selalu ingin mempermudah dan tidak mau mempersulit. Aptikom merasa Universitas Nusa Mandiri (UNM) memiliki kemampuan tersebut.“Aptikom juga tidak sembarangan memilih kampus untuk menjadi host. Disamping memiliki keterbukaan dan juga memiliki keahlian,” katanya.
Prof. Benny menyampaikan, untuk Perguruan Tinggi lain dapat belajar dari UNM dalam mengelola kegiatan yang telah berlangsung sekitar 6 hari ini. “Harapannya Aptikom akan sukses dalam melakukan segala upaya membantu transformasi digital di bangsa ini. Tentunya mempercepat mewujudkan society 5.0,” katanya.