Senin 08 Nov 2021 04:23 WIB

Guru TK Ini Punya Pabrik dan 140 Karyawan dari Usaha Cireng

Cireng Shaza Food diolah dalam beberapa varian dan bisa dibekukan sehingga lebih awet

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Erni Rahman, owner Cireng Crispy Shaza
Foto: Jagalilin
Erni Rahman, owner Cireng Crispy Shaza

JAKARTA -- Lahir dari keluarga guru membuat Erni Rahman memantapkan pekerjaan awalnya sebagai seorang guru TK. Perjalanan 25 tahun menjadi seorang guru TK ternyata membuat Erni ingin memberi dampak lebih kepada masyarakat. Dari sinilah Erni berpikir untuk menjadi seorang pengusaha agar memiliki banyak karyawan yang bisa ia sejahterakan.

"Insha Allah guru adalah cita-cita tertinggi saya, bagian dari keinginan saya memberi dampak positif dunia pendidikan anak. Tetapi selain itu saya punya mimpi, agar keberadaan saya bisa memberikan dampak manfaat secara sosial kepada ekonomi keluarga," kata Erni di kanal Youtube, Jagalilin.

Baca Juga

Dari sinilah Erni memulai berwirausaha, Cireng Crispy agar bisa memberikan dampak sosial ekonomi kepada banyak orang. Sebelum terjun ke bisnis Cireng Crispy, perjalanan Erni memulai wirausaha tentulah tidak semudah yang dibayangkan. Erni mengalami berbagai hal yang membuatnya jatuh berkali-kali. Ia bahkan sempat berpikir ingin memutuskan berhenti menjalankan usahanya.

Tapi karena prinsip yang dipegang Erni, sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang banyak, ia pun terus kembali bangkit. Semangatnya yang tidak mudah menyerah membuatnya, semakin kuat untuk berwiraswasta kembali. Dia mulai menjual perabotan, ikut kegiatan multi level marketing pernah dilakoninya.

"Ternyata niatan saya tidak lurus, tapi setelah saya punya niat ingin memberdayakan dan memberikan dampak positif bagi banyak orang, Allah kemudian bukakan jalan dari satu usaha cireng ini," ungkap ibu dua anak ini.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement