REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Rima Ferdianto mengatakan, Indonesia siap menggantikan Vietnam sebagai tuan rumah ASEAN Para Games X pada 2022. Menurut Rima dalam konferensi pers di Media Center Peparnas Papua di Swiss-Belhotel Jayapura, Ahad (7/11), Vietnam memutuskan mundur sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara untuk atlet disabilitas tersebut dan hanya akan menggelar SEA Games di Hanoi.
Dengan keputusan tersebut, NPC Indonesia sebagai anggota ASEAN Para Sport Federation (APSF) akan melakukan pertemuan untuk membahas kelanjutan dan nasib dari ASEAN Para Games 2022."Dalam kesempatan itu, kita juga akan mengajukan diri sebagai tuan rumah alternatif seperti halnya Thailand. Karena kita tidak mau kehilangan momentum setelah sebelumnya Filipina juga tidak menggelar ASEAN Para Games 2019," kata Rima.
NPC Indonesia tak ingin kehilangan momentum kegemilangan atlet Indonesia setelah sebelumnya mencetak sejarah di Paralimpiade Tokyo 2020 dengan membawa pulang dua emas, tiga perak, dan empat perunggu. Selain itu, Indonesia juga juara umum pada edisi terakhir ASEAN Para Games 2017 di Malaysia dengan meraih 126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu.
Sepanjang gelaran tersebut, Indonesia tercatat dua kali menjadi juara umum. Selain di Malaysia, sebelumnya Merah Putih juga menjadi yang terbaik di ASEAN Para Games 2014 di Myanmar.
NPC Indonesia terus berupaya meningkatkan prestasi di level Asia dan terdekat adalah Asian Para Games di Guangzhou yang dijadwalkan bergulir pada 3-15 Oktober 2022. Untuk mencapai tujuan tersebut, NPC Indonesia terus mencari bibit-bibit atlet potensial, termasuk pada gelaran Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua yang saat ini tengah bergulir.
Tak kurang dari 1.985 atlet dari 33 provinsi bersaing dalam 12 cabang olahraga yakni angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola CP, tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.
Peparnas Papua menjadi momentum dan panggung kesetaraan bagi atlet disabilitas. Peparnas ini juga menjadi ajang unjuk kemampuan atlet disabilitas untuk terus berprestasi mengharumkan nama daerah dan bangsa.