Senin 08 Nov 2021 12:50 WIB

Eks Wapres AS: Presiden Biden Telah Punggungi Israel

Joe Biden dinilai sudah tidak lagi mendukung kepetingan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Mike Pence.
Foto: AP/Alex Brandon/Pool AP
Mike Pence.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Langkah AS yang ingin membuka kantor konsulat untuk Palestina menuai kecaman keras. Tak hanya dari Israel, tapi juga politikus di dalam negeri Paman Sam yang memanfaatkannya untuk menyerang Joe Biden.

Mantan wakil presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengkritik Presiden AS Joe Biden atas cara pemerintahannya memperlakukan Israel saat ini. Menurut Pence, Biden tak lagi mendukung kepentingan Tel Aviv.

Baca Juga

“Jangan salah, Presiden Joe Biden telah memunggungi Israel,” kata Pence saat berbicara di pertemuan tahunan Republican Jewish Coallition akhir pekan lalu, dikutip laman Israel National News, Senin (8/11).

Pence, yang menjabat wakil presiden pada era pemerintahan Donald Trump mengungkapkan, Biden telah memulihkan dana untuk Otoritas Palestina. Selain itu, Biden juga berencana membuka kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem.

Menurut Pence, langkah-langkah yang diambil Biden terkait Palestina sudah melanggar hukum. “Sudah waktunya Kongres bertindak untuk menolak (rencana) Presiden Biden membuka konsulat (AS untuk Palestina) di Yerusalem,” ujarnya.

Israel diketahui telah menentang rencana Biden membuka kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem. Konsulat jenderal AS ditutup oleh mantan Presiden Donald Trump pada 2019. Penutupan dilakukan ketika Trump memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mengakui kota yang diperebutkan itu sebagai ibu kota Israel. Operasional konsulat kemudian digabungkan ke dalam kedutaan.

Pada Sabtu (6/11), Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menolak rencana AS untuk membuka kembali kantor konsulat di Yerusalem. "Tidak ada tempat bagi konsulat Amerika yang melayani kepentingan Palestina di Yerusalem," tegasnya.

Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, memperingatkan bahwa, pembukaan kembali konsulat jenderal Washington di Yerusalem adalah ide yang buruk. "Itu akan mengirim pesan yang salah, tidak hanya ke kawasan, tidak hanya ke Palestina, tetapi juga ke negara lain, dan kami tidak ingin ini terjadi," kata Lapid.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk membuka kembali konsulat AS di Yerusalem Timur. Namun dia tidak memberikan rincian kapan konsulat tersebut akan kembali beroperasi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement