Senin 08 Nov 2021 12:57 WIB

Laporan: Menlu Taliban akan Kunjungi Pakistan

Pakistan merupakan negara yang telah lama menjalin kontak dengan Taliban.

 Menteri luar negeri di Kabinet baru yang dipimpin Taliban Afghanistan, Amir Khan Muttaqi.
Foto: AP/Muhammad Farooq
Menteri luar negeri di Kabinet baru yang dipimpin Taliban Afghanistan, Amir Khan Muttaqi.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi dilaporkan akan melakukan kunjungan ke Pakistan. Islamabad merupakan salah satu negara yang sudah menjalin komunikasi cukup intensif dengan Taliban.

Menurut seorang sumber, tanggal kunjungan Mutaqqi ke Pakistan belum ditentukan. “Namun Mutaqqi telah diundang dan dia menerima undangan tersebut,” katanya, dikutip Sputnik, Senin (8/11).

Baca Juga

Pekan lalu, Pakistan telah membuka kembali gerbang perbatasan Chaman menuju Afghanistan. Chaman merupakan salah satu jalur penyeberangan utama antara kedua negara dan telah ditutup selama hampir sebulan.

“Perdagangan transit Afghanistan dan kegiatan perdagangan dan ekonomi lainnya terus berlanjut,” kata seorang pejabat senior perbatasan Pakistan pada Selasa (2/11).

Penyeberangan Chaman adalah titik transit utama bagi pengemudi truk yang mengangkut ekspor buah dari sekitar kota Kandahar, Afghanistan selatan. Para petani harus menanggung biaya pengiriman lebih besar karena selama sebulan terakhir jalur penyeberangan itu ditutup otoritas Pakistan. Selain itu, proses pemasaran menjadi terhambat.

Dibukanya kembali jalur penyeberangan Chaman seharusnya menjadi kabar gembira bagi pemerintahan Taliban di Afghanistan. Sebab saat ini mereka sangat membutuhkan pendapatan bea cukai dari pos perbatasan. Afghanistan tengah menghadapi krisis ekonomi. Sejak Taliban menguasai negara tersebut pada pertengahan Agustus lalu, bantuan-bantuan asing ditarik atau dibekukan.

Hal itu memicu kekhawatiran Pakistan. Ia khawatir krisis ekonomi yang ditengah dihadapi Afghanistan dapat menimbulkan gelombang baru pengungsi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement