REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan, ada 4.925 laporan soal banjir di Ibu Kota melalui kanal pengaduan pada aplikasi Jakarta Kini (JaKi) selama periode Januari-Oktober 2021. Angka laporan itu juga sudah diselesaikan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Sebanyak 4.925 laporan terkait banjir di Jakarta berhasil diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Riza melalui akun @ArizaPatria di Jakarta, Senin (8/11). Riza pun mengajak masyarakat Jakarta melaporkan temuan genangan dan banjir melalui kanal JakLapor di aplikasi Jaki. Dalam unggahannya Riza juga menyertakan waktu penyelesaian laporan rata-rata kurang dari tiga hari.
Pemprov DKI memiliki aplikasi JaKi salah satunya berisi kanal pengaduan masyarakat melalui kanal JakRespons. Masyarakat juga dapat memantau status laporannya termasuk penyelesaiannya melalui aplikasi tersebut.
Baca: Sungai Ciliwung Meluap Picu Banjir di Rawajati, Jaksel
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur sejumlah titik Jakarta pada Ahad (7/11), menyebabkan banjir di sejumlah kawasan.B adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada delapan rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan terendam banjir akibat hujan deras.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI, Mohammad Insaf, mengatakan, delapan RT tersebut berada di lima kelurahan. Titik banjir itu di antaranya di Kelurahan Pondok Pinang sebanyak empat RT dengan ketinggian air banjir mencapai 90 cm, akibat meluapnya Kali Pesanggrahan, serta satu RT di Kelurahan Bintaro dengan ketinggian air banjir 50 cm karena meluapnya Kali Pesanggrahan.
Satu RT di Kelurahan Petukangan Utara dengan ketinggian air mencapai 70 cm karena meluapnya Kali Pesanggrahan. Banjir juga melanda satu RT di Kelurahan Gunung dengan ketinggian 50 cm karena meluapnya Kali Jelawe. Insaf menyebutkan, genangan banjir sempat melanda satu RT di Kelurahan Cipete Selatan dengan ketinggian mencapai 50 cm karena meluapnya Kali Pesanggrahan.