REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan memetakan tiga kecamatan rawan terjadi bencana tanah longsor. Tiga kecamatan itu meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya dan Lengkiti.

"Berdasarkan hasil pemetaan tiga kecamatan ini rawan terjadi bencana tanah longsor saat musim hujan," kata Kepala BPBD Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa di Baturaja, Senin (8/11).

Untuk daerah rawan banjir, kata dia, terdapat di 10 kecamatan meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti. Ke-10 kecamatan dipetakan sebagai daerah rawan terjadi bencana banjir saat musim hujan karena berada di dekat Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan. "Pemetaan ini dilakukan sebagai upaya mengurangi risiko terjadinya bencana alam saat musim hujan," katanya.

Terkait hal itu, Amzar meminta kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja agar tidak menimbulkan korban jiwa. BPBD OKU juga telah menginstruksikan relawan di setiap kecamatan agar siaga selama 24 jam. Mengingat saat ini sudah memasuki puncak musim hujan yang diprediksi terjadi di akhir November 2021.

Selain itu, kata dia, BPBD OKU juga sudah mendirikan posko dan membentuk satgas darurat penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di 13 kecamatan di Kabupaten OKU. Setiap posko tersebut beranggotakan dari jajaran kecamatan setempat dan dibantu relawan yang bertugas mengantisipasi sekaligus memantau titik rawan bencana alam di wilayah masing-masing.

"Untuk peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet dan lainnya sudah disiapkan guna menanggulangi banjir dan tanah longsor sedini mungkin," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika