Senin 08 Nov 2021 14:34 WIB

Gubernur: Kebutuhan Pangan Pengungsi Banjir Sintang Cukup

Banjir di Kabupaten Sintang dan Melawi sudah belasan hari, tapi belum juga surut.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Relawan Rumah Zakat Action bersama relawan gabungan peduli banjir di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalbar, menyalurkan bantuan makanan cepat saji di kelurahan Mengkurai, Kecamatan Sintang, Kalimantan Barat.
Foto: Rumah Zakat
Relawan Rumah Zakat Action bersama relawan gabungan peduli banjir di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalbar, menyalurkan bantuan makanan cepat saji di kelurahan Mengkurai, Kecamatan Sintang, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengatakan, stok pangan untuk masyarakat yang terdampak banjir di sejumlah daerah di Provinsi Kalbar mencukupi sampai 15 hari ke depan. Banjir di Kabupaten Sintang dan Melawi sudah terhitung belasan hari, namun belum surut.

."Untuk stok 15 hari ke depan masih mencukupi, kemudian bantuan-bantuan juga kita dorong. Untuk Sintang contohnya bantuan dari kami 100 ton dan dipakai juga 100 ton," kata Sutarmidji di Kota Pontianak, Senin (8/11).

Dia menjelaskan, bantuan pemerintah untuk banjir daerah hulu mencapai 130 ton dan untuk cadangan pangan yang disiapkan ada 300 ton. Menurut Sutarmidji, semua pihak agar tidak perlu khawatir persoalan bantuan pangan. Dapur umum bagi pengungsi banjir sampai saat ini tidak ada masalah dalam pengolahan pangan.

"Untuk Melawi kita sudah bantu 55 ton dengan cadangan pangan 100 ton, Sekadau mendapatkan bantuan juga 25 ton dengan cadangan pangan yang disiapkan 100 ton, dan Sanggau bantuan ada 50 ton dengan cadangan pangan 100 ton juga," kata politikus Partai Golkar itu.

Sutarmidji mengatakan, kantor dinas sosial sudah berpindah di daerah Melawi dan Sintang, dengan begitu dapur juga berpindah pusat di sana. Dapur umum menyiapkan makanan siap saji sampai 5.000 penduduk per hari untuk pengungsi.

Baca juga : Harimau Sang Pawang Ekosistem

"Dinas sosial saya suruh pindah kantor di Melawi dan Sintang, jadi dapur umumnya juga di sana. Dalam sehari mereka menyiapkan 2.500 sampai 5.000 makanan siap saji untuk pengungsi," jelas Sutarmidji.

Dia mengatakan, bantuan yang dikirim tidak hanya produk pangan tetap juga adai mie instan dan ikan sarden kaleng. Sutarmidji juga meminta semua pihak yang ada di daerah banjir ikut membantu masyarakat. "Kemarin kita kirim 40 ibu bungkus mie instan 44 dus ikan sarden. Kami juga mengimbau semua turut serta dalam membantu masyarakat terdampak banjir," kata Sutarmidji.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement