Senin 08 Nov 2021 14:55 WIB

Tragedi Konser Astroworld Travis Scott Mulai Diselidiki

Delapan penonton meninggal terinjak-injak di konser Astroworld Travis Scott.

Red: Nora Azizah
Rapper Travis Scott tampil di Astroworld Festival, NRG Park, Houston, Amerika Serikat, Jumat (5/11). Delapan orang meninggal dan banyak yang luka-luka setelah penonton merangsek ke depan panggung saat Scott tampil.
Foto: AP
Rapper Travis Scott tampil di Astroworld Festival, NRG Park, Houston, Amerika Serikat, Jumat (5/11). Delapan orang meninggal dan banyak yang luka-luka setelah penonton merangsek ke depan panggung saat Scott tampil.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Umi Nur Fadhilah

Baca Juga

Polisi mulai menyelidiki kasus tewasnya delapan orang akibat terinjak-injak dalam konser Travis Scott di festival musik Astroworld di Houston, Amerika Serikat. Dua di antara korban adalah remaja berusia 14 dan 16 tahun. 

Mereka terjebak dalam kerumunan penonton ketika Scott terus tampil di atas panggung meski melihat penggemarnya mendapat perawat medis. Scott, bintang asal Houston yang mendirikan festival Astroworld pada 2018, belakangan mengaku tidak menyadari parahnya situasi dalam insiden yang juga melukai puluhan orang itu.

Kepala kepolisian Kota Houston Troy Finner, mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan kriminal oleh detektif pembunuhan dan narkotika, setelah menerima laporan bahwa seseorang di antara penonton telah menyuntikkan obat terlarang. Menurut Finner, seorang penjaga keamanan merasakan lehernya tertusuk, lalu pingsan. 

Dia siuman setelah disuntik dengan Narcan, obat untuk mengatasi overdosis opioid. Beberapa orang lainnya juga diobati dengan Narcan, kata kepala dinas pemadam kebakaran kota, Samuel Pena. Hakim Harris County Lina Hildago juga mendesak dilakukannya penyelidikan yang objektif dan independen terhadap festival rap yang ditonton 50 ribu orang itu.

"Mungkin perencanaannya tidak cukup baik. Mungkin perencanaannya baik tapi tidak dipatuhi," kata Hildago, dilansir dari reuters, Senin (8/11).

"Keluarga korban yang meninggal, setiap orang yang terdampak, pantas mendapatkan jawaban," lanjut Hildago.

Wali Kota Houston Sylvester Turner juga meminta penjelasan dari semua pihak, termasuk petugas yang datang pertama di tempat kejadian, promotor konser Live Nation, dan pejabat pengelola NRG Park, tempat konser digelar. Gugatan perdata pertama dalam kasus itu telah diajukan. 

Manuel Souza, yang menderita luka-luka serius di tubuhnya akibat kejadian itu, menuntut ganti rugi sedikitnya satu juta dolar AS (Rp14,3 miliar) dari para tergugat, termasuk Scott dan Live Nation, menurut permohonan yang didaftarkan pada Pengadilan Distrik Harris County. Baik perwakilan Scott maupun Live Nation belum menanggapi permintaan untuk berkomentar hingga Ahad (7/11) malam.

Para korban tewas di dekat panggung ketika kerumunan penonton merangsek maju. Beberapa korban mengalami gagal jantung dan trauma medis lainnya, kata pejabat.

"Korban-korban jiwa berusia 14 sampai 27 tahun, dan salah satunya belum bisa dipastikan usianya," kata Turner. 

Para pejabat belum bisa mengidentifikasi mereka namun sejumlah informasi muncul di media. Surat kabar Houston Chronicle mengenali korban jiwa termuda sebagai John Hilgert, siswa baru sekolah menengah atas yang bermain futbol Amerika dan bisbol. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement