REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 24 kejadian bencana alam yang melanda Kota Bogor pada Ahad (7/11). Sebanyak 24 kejadian tersebut didominasi oleh banjir lintasan dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan dari 24 bencana, sebelas di antaranya merupakan kejadian banjir lintasan. Lalu ada sembilan tanah longsor, satu pohon tumbang, satu tembok penahan tanah (TPT) ambruk, dan satu pondasi retak. Hingga Senin (8/11), pihaknya masih menyisir lokasi bencana untuk melakukan pengecekan ulang.
Berdasarkan data yang ada padanya, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor Utara, Bogor Barat, dan Bogor Tengah menjadi kawasan yang dilanda banjir lintasan. Theo menjelaskan, banjir lintasan yang terjadi diakibatkan karena cuaca hujan, dimana intensitas hujan bertambah 20 hingga 70 persen.
“Jadi ada luapan air yang luar biasa dimana aliran irigasi atau sungai jadi meluap. Kemudian, memang ada sedimentasi atau proses pengendapan,” ujar Theo kepada Republika.co.id, Senin (8/11).
Selain itu, sambung dia, ada juga penyempitan aliran sungai akibat banyak bangunan semakin mendekat ke arah sungai. Sehingga aliran air tidak lancar dari hulu ke hilir.
Sementara itu, sambung dia, untuk kejadian tanah longsor tercatat ada di sembilan titik tersebar di Kecamatan Bogor Utara, Bogor Selatan, Tanah Sareal, dan Bogor Tengah. Dimana pada salah satu titik longsor di Kampung Keramat, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah terdapat dua orang yang mengalami luka ringan.
“Di Kampung Keramat, selain rumah longsor ada juga korban tadi penghuni suami istri luka ringan. Dan rumah kiri kanan juga perlu dievakuasi karena berpotensi longsor susulan,” jelas Theo.
Dia menambahkan, sebagian besar kecamatan di wilayah Kota Bogor rawan bencana, terutama di musim penghujan. Sebab wilayah Kota Bogor dialiri sungai Ciliwung dan Cisadane.
“Kalau titik rawan, hampir semua kecamatan karena sepanjang aliran sungai Ciliwung Cisadane mengaliri enam kecamatan. Jadi hampir semuanya, yang sepanjang aliran sungai maupun di tebingan-tebingan,” ujarnya.