Senin 08 Nov 2021 15:39 WIB

Genangan Air di Pelabuhan Muara Baru, Jakut Belum Surut

Banjir rob di pelabuhan perikanan Penjaringan, sudah empat hari belum surut.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pengendara motor melintasi banjir rob di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (6/11/2021).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pengendara motor melintasi banjir rob di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (6/11/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Genangan air di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), masih belum surut pada Senin (8/11) sekitar pukul 14.21 WIB. Peristiwa itu membuat lalu lalang kendaraan yang melintas terhambat. Namun pengendara masih banyak yang memaksakan untuk menerjang genangan.

Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, genangan tersebut terus muncul sejak empat hari ke belakang. Warga setempat hanya bisa pasrah, dan tetap melaksanakan aktivitas berdagang di tengah kondisi lapangan yang tidak ideal. Sejumlah pengendara juga terlihat mendorong sepeda motor agar bisa menerjang gelombang air.

Baca: Sungai Ciliwung Meluap Picu Banjir di Rawajati, Jaksel

Kalau tidak didorong, kendaraan bisa mogok karena ketinggian air saat itu mencapai 50-70 sentimeter (cm). Salah seorang petugas kepolisian di lapangan mencoba mengimbau agar pengendara tidak melintasi gerbang PPSNZ dan memutar balik kendaraan. Ada yang mendengarkan, namun banyak pula yang tetap menerobos genangan.

Akibatnya, ketika sepeda motor dihidupkan, air pun merembes dari knalpot kendaraan tersebut. Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyatakan ada 13 Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara terkena dampak rob atau banjir pesisir pada Ahad (7/11).

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Insaf mengatakan, banjir rob atau meluapnya air pasang di pesisir Kecamatan Penjaringan, Jakut mencapai ketinggian 50 cm. Belum ada data warga yang mengungsi. "Petugas di lapangan terus menangani kondisi air laut pasang yang meluap agar cepat surut," katanya dalam keterangan tertulis.

Petugas lapangan itu meliputi, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Tim Reaksi Cepat BPBD, petugas dari Dinas Sumber Daya Air, Satpol PP, Taruna Siaga Bencana, serta petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement