REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Putra almarhum Theys Hiyo Eluay, Yanto Eluay meminta agar semua pihak tidak lagi mengaitkan kematian ayahnya dengan Jenderal TNI Andika Perkasa yang saat ini dicalonkan sebagai panglima TNI. Kelompok masyarakat diharapkan tak lagi mengaitkan kasus penculikan dan pembunuhan Theys Hiyo ke kepala staf TNI AD karena hal itu pernah terjadi pada 2018 lalu.
"Saat Jenderal TNI Andika Perkasa hendak menjabat sebagai KSAD isu itu juga dihembuskan," kata Yanto Eluay kepada wartawan di sela memperingati HUT ke-58 Korem 172/PWB di Jayapura, Senin (8/11).
Theys Hiyo Eluay adalah ketua Presidium Dewan Papua, suatu organisasi yang ingin memisahkan Papua (waktu itu namanya Provinsi Irian Jaya) dari NKRI. Ia ditemukan meninggal di sekitar Koya Karang, Jayapura pada 10 November 2001, lalu.
Penyelidikan terhadap pembunuhan Theys kemudian berujung pemeriksanaan terhadap tiga anggota TNI yang diadili lewat pengadilan Mahkamah Militer. Diduga salah satu dari anggota TNI yang diperiksa mengaku ditekan oleh Andika Perkasa untuk mengakui pembunuhan itu.
Penyelidikan terhadap pembunuhan Theys kemudian berujung pemeriksanaan terhadap tiga anggota TNI yang diadili lewat pengadilan Mahkamah Militer.
Baca juga:
- Komisi I: Kalau Andika Setback akan Diteriaki Orang
- Hadi Pensiun, tapi Andika Belum Dilantik Jadi Panglima TNI
- Andika Mengaku Belum Tahu Kapan Dilantik
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Duduk Perkara Dugaan Keterlibatan Andika Perkasa dalam Kasus Theys Eluay", Klik selengkapnya di sini: https://kabar24.bisnis.com/read/20211106/15/1462782/duduk-perkara-dugaan-keterlibatan-andika-perkasa-dalam-kasus-theys-eluay.
Author: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor : Farid Firdaus
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
Menurut Yanto, pihak keluarga sejak 10 November 2018 sudah menyatakan deklarasi damai dan mencabut kasus pembunuhan yang dikategorikan pelanggaran HAM berat. Pencabutan itu dilakukan karena keluarga menilai banyak pihak yang memanfaatkan kasus tersebut dan mencari keuntungan sehingga dengan dicabutnya kasus kematian ayahnya tidak ada lagi yang menggunakannya untuk kepentingan kelompok.
"Keluarga juga sudah memaafkan para pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung hingga menyebabkan meninggalnya Theys," kata dia.
Selaku anak sulung, Yanto bersama keluarga besar siap bekerja sama dengan pemerintah guna bersama-sama membangun Papua. "Mari kita bersama-sama membangun Papua agar makin sejahtera dan sebagai umat beragama harus yakin dan percaya apa yang terjadi di dunia sudah menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Esa," kata dia.