Senin 08 Nov 2021 19:01 WIB

Pabrik Cokelat di kabupaten Bandung Terbakar

Kebakaran terjadi akibat terdapat gas yang meledak di area penggilingan cokelat.

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Pabrik Papandayan Cocoa Industri, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung mengalami kebakaran, Senin (8/11).
Foto: m fauzi ridwan
Pabrik Papandayan Cocoa Industri, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung mengalami kebakaran, Senin (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Area panel listrik dan trafo pada pabrik cokelat di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, PT Papandayan Cocoa Industries mengalami kebakaran, Senin (8/11). Petugas dan belasan mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api.

Pantauan arus lalu lintas di sekitar pabrik sempat tersendat akibat sebagian pengendara motor berhenti untuk melihat kebakaran. Hingga pukul 17.30 Wib, api masih menyala dan petugas masih melakukan pemadaman.

Salah seorang karyawan pabrik, Budi mendapatkan informasi peristiwa kebakaran terjadi antara pukul 14.00 Wib hingga pukul 15.00 Wib. Ia memperoleh informasi jika kebakaran terjadi akibat terdapat gas yang meledak di area penggilingan cokelat.

"Gas meledak bagian tempat cokelat untuk digiling," ujarnya, Senin (8/11) sore. Ia melihat sejumlah mobil pemadam kebakaran masuk ke area pabrik. Akses pintu masuk tertutup rapat sehingga tidak ada yang lalu lalang keluar masuk.

Budi mengaku mulai bekerja bagian malam dan belum mendapatkan pemberitahuan apakah diliburkan atau tidak. "Saya belum masuk belum ada informasi," katanya.

Kasi Pemadaman dan Investigasi Dinas Damkar Kabupaten Bandung M  Saepuloh mengatakan pihaknya masih melakukan upaya memadamkan api di pabrik PT Papandayan Cocoa Industri yang mengalami kebakaran. Ia mengatakan beberapa unit kendaraan sudah meluncur untuk memadamkan api."Yang terbakar area panel listrik dan trafo," katanya. Ia melanjutkan, pihak pabrik sempat berupaya memadamkan api dengan hydrant namun akhirnya meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement