Senin 08 Nov 2021 19:24 WIB

Anak-Anak Manfaatkan Air Banjir di Pluit Jadi Tempat Bermain

Genangan di Jalan Muara Angke itu sudah ada sejak tiga hari lalu

Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak melintasi genangan air pasca terjadinya banjir rob di kawasan Muara Angke, Jakarta (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak melintasi genangan air pasca terjadinya banjir rob di kawasan Muara Angke, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anak-anak memanfaatkan genangan air banjir yang tingginya mencapai 60 cm di Jalan Muara Angke Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, untuk mandi dan bermain air. Lurah Pluit Penjaringan Jakarta, Helwin Ginting, tampak melarang anak-anak bermain dan berendam di genangan air banjir. Tapi larangan itu tidak dipedulikan.

Anak-anak itu tampak gembira bermain air. Jika ada mobil yang lewat di genangan air banjir dengan kecepatan lambat, mereka bergantungan di bemper bagian belakang kendaraan. Genangan di Jalan Muara Angke itu sudah ada sejak tiga hari lalu. Genangan itu adalah dampak rob, yakni naiknya permukaan air laut, ditambah dengan hujan yang yang turun pada Ahad siang. "Kemarin kami lebih khawatir karena di atas ada hujan dan awannya gelap," kata Helwin.

Baca Juga

Ada juga warga yang tampak memandikan hewan peliharaannya di genangan air banjir itu. Warga di Jalan Muara Angke dan sekitarnya saat ini masih menunggu genangan air banjir surut. Warga bertahan di rumahnya masing-masing dan belum ada yang bersedia mengungsi dari rumah mereka yang terendam.

Sebanyak 300 kepala keluarga penghuni enam Rukun Tetangga (RT) di Rukun Warga (RW) 022 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, memilih bertahan di rumah meskipun selama tiga hari terkena rob atau banjir pesisir. Sampai saat ini, Kelurahan Pluit belum membuat posko pengungsian, karena belum ada warga yang bersedia pindah.