Senin 08 Nov 2021 20:12 WIB

Event Nasional dan Internasional Berdampak Bagi Ekonomi

Hal itu diiringi dengan penanganan dan pengendalian Covid-19 yang baik.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka The 58 Th International Association Of Women Police (IAWP) Training Conference di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (7/11/2021). Indonesia menjadi Negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah kegiatan tersebut sejak tahun 1958.
Foto: istimewa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka The 58 Th International Association Of Women Police (IAWP) Training Conference di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (7/11/2021). Indonesia menjadi Negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah kegiatan tersebut sejak tahun 1958.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Di tengah Pandemi Covid-19, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan sejumlah event nasional mulai dari PON ke-XX di Papua, hingga taraf internasional The 58 Th International Association Of Women Police (IAWP) Training Conference di Labuan Bajo, NTT. Seluruh kegiatan tersebut berjalan aman, lancar dan tetap mengantisipasi pencegahan laju pertumbuhan Covid-19. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan, dengan suksesnya acara event nasional dan internasional tersebut, hal itu akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia. Tentunya, kata Sigit, hal itu karena diiringi dengan penanganan dan pengendalian Covid-19 yang baik. 

"Dengan adanya event nasional dan internasional akan berdampak pada terjadinya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang akan semakin baik," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (8/11).

Indonesia masih akan diagendakan menjadi tuan rumah dalam perhelatan acara internasional. Kegiatan bertaraf dunia yang didepan mata antara lain, Asian Talent Cup dan World Superbike Championship (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Demi mempertahankan nama baik Indonesia di dunia karena telah berhasil menyelenggarakan event nasional dan internasional di tengah Pandemi Covid-19, Sigit menekankan kepada seluruh pihak untuk ikut membantu percepatan akselerasi vaksinasi Covid-19. Sehingga, kekebalan komunal atau imunitas terhadap virus corona bakal segera terbentuk.

Tak hanya vaksinasi, mantan Kapolda Banten ini menegaskan bahwa kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan (prokes) harus tetap dilaksanakan dengan baik. "Tentunya kalau ini semua bisa kita laksanakan, maka Indonesia semakin bagus di mata internasional. Demikian juga pertumbuhan ekonomi akan makin baik. Tentunya yang paling penting adalah mencegah laju pertumbuhan Covid-19 bisa kita kendalikan. Sekali lagi kami ingatkan yang belum vaksin, laksanakan, ikuti kegiatan vaksinasi. Dan yang sudah vaksin tetap laksanakan protokol kesehatan," ujar Sigit. 

Dalam hal percepatan vaksinasi dan penguatan prokes, eks Kabareskrim Polri ini merangkul serta mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dan bergandengan tangan dalam mewujudkan hal tersebut. 

"Sebagaimana pernyataan Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi), bangkitnya rasa kemanusian, persaudaraan, dan persatuan dari segala penjuru adalah sebuah kekuatan maha besar yang menambah keyakinan musibah ini akan mampu diatasi bersama-sama," tutur Sigit. Ia menegaskan, dengan adanya penurunan level PPKM yang dibarengi dengan kelonggaran aktivitas masyarakat, soal penerapan protokol kesehatan tidak boleh abai ataupun lengah sedikitpun. Hal itu guna mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement