Senin 08 Nov 2021 20:12 WIB

Jelang G20, Jokowi Minta Awasi Covid-19 di Bali

Jokowi meminta Kemenkes memerhatikan saksama kota-kota penyelenggaraan G20.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Jelang G20, Budi menyatakan, Presiden Joko Widodo meminta Kemenkes memerhatikan perkembangan kasus Covid-19 di Bali dan daerah-daerah penyelengaraan G20.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Jelang G20, Budi menyatakan, Presiden Joko Widodo meminta Kemenkes memerhatikan perkembangan kasus Covid-19 di Bali dan daerah-daerah penyelengaraan G20.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan penyelenggaraan kegiatan internasional, khususnya G20 di Bali pada tahun depan telah disiapkan agar tak menyebabkan peningkatan kasus Covid-19. Menurut Budi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar Kemenkes mengawasi perkembangan kasus Covid-19 di Bali dan penanganannya dilakukan secara hati-hati.

"Arahan Bapak Presiden, khususnya kota-kota yang akan menjadi host G20 harus dijaga dengan benar-benar, harus diperhatikan dengan sangat hati-hati," ucap Budi saat konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM, Senin (8/11).

Baca Juga

Selain itu, pemerintah juga diminta mengawasi penyelenggaraan pendidikan tatap muka agar juga tidak menimbulkan risiko peningkatan kasus. Presiden, kata Budi, juga menginstruksikan untuk terus mewaspadai peningkatan kasus harian dan juga masuknya varian Delta AY.4.2 di Indonesia.

"Arahan Bapak Presiden juga harus hati-hati, harus terus waspada. Ini terutama karena beliau baru kembali dari Eropa dan melihat bahwa kenaikan kasus di Eropa itu tinggi," kata Budi.

Salah satu penyebab kenaikan kasus harian di Eropa saat ini yakni adanya varian Delta AY.4.2 yang kini juga telah terdeteksi di Malaysia. Karena itu, pemerintah akan meningkatkan penjagaan di sejumlah titik perbatasan untuk mencegah masuknya varian tersebut ke Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan munculnya varian Delta AY.4.2 di Malaysia harus diwaspadai oleh Indonesia. Ia pun tak menutup kemungkinan pemerintah akan kembali memperpanjang masa karantina pelaku perjalanan dari luar negeri menjadi tujuh hari untuk mengantisipasi masuknya varian ini.

"Jadi bukan tidak mungkin nanti kalau ada orang datang dari luar, bisa mungkin karantinanya naik menjadi 7 hari. Ini juga tidak tertutup kemungkinannya," kata Luhut.

Luhut menegaskan, pemerintah sangat berhati-hati dalam melakukan penanganan pandemi di Tanah Air. Ia menjelaskan, proses pengambilan keputusan terkait kebijakan penanganan pandemi dilakukan dengan mempertimbangkan pergerakan manusia dan juga kenaikan kasus.

"Ini sekarang seperti science and art. Jadi memutuskan ini seperti operasi militer kita melihat dengan cermat," ucapnya.

Karena itu, ia meminta masyarakat tak menganggap pemerintah tidak konsisten dalam menerapkan kebijakan penanganan pandemi Covid-19. "Jadi saya mohon teman-teman di luar jangan ada pikiran sana sini tidak konsisten pemerintah, itu jauh dari itu. Kami sangat konsisten. Yang tidak konsisten itu adalah penyakitnya," tambah Luhut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement