REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam keras upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi pada Ahad (7/11). Lewat pernyataan kepada juru bicara PBB Stephane Dujarric, Sekjen PBB meminta agar pelaku kejahatan tersebut diadili.
Ia juga mendesak masyarakat Irak menahan diri dan menangkis segala upaya dan kekerasan yang bertujuan untuk mengacaukan Irak. "Sekjen mendesak semua aktor politik untuk menjunjung tinggi tatanan konstitusional dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog damai serta inklusif," bunyi pernyataan itu.
Al-Kadhimi berhasil lolos dari upaya pembunuhan setelah pesawat nirawak yang berisi bahan peledak menghantam kediamannya di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat pada Ahad pagi.
Menurut sejumlah laporan, akibat serangan tersebut rumah sang PM hancur dan sejumlah penjaga keamanan mengalami luka. Al-Kadhimi dilantik sebagai perdana menteri pada Mei tahun lalu. Diduga serangan ini terkait dengan hasil pemilihan umum.