Selasa 09 Nov 2021 04:03 WIB

Hampir 20 Ribu Anak Ikuti Bulan Imunisasi Anak Sekolah

Program BIAS Untuk mencegah penyakit campak rubella, tetanus dan difteri.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada anak usia sekolah dasar di SDS Dian Kencana, Jalan BKR, Kota Bandung, Kamis (12/11). Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan memberikan vaksin, Campak, Rubella, Difteri Tetanus dan Tetanus Difteri guna meningkatkan kesehatan dan terhindar dari penyakit. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada anak usia sekolah dasar di SDS Dian Kencana, Jalan BKR, Kota Bandung, Kamis (12/11). Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan memberikan vaksin, Campak, Rubella, Difteri Tetanus dan Tetanus Difteri guna meningkatkan kesehatan dan terhindar dari penyakit. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak 19.131 anak di Kota Sukabumi akan mendapatkan imunisasi dalam program Bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). Ribuan anak ini akan mendapatkan vaksinasi MR untuk campak dan rubella (Kelas 1 tingkat SD) serta vaksinasi tetanus dan difteri (kelas 2 dan 5 SD).

'' Program BIAS dilakukan di Kota Sukabumi mulai Senin (8/11) ini,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati kepada Republika, Senin. Di mana jumlah sasaran anak yang menjalani imunisasi sebanyak 19.131 anak.

Rinciannya vaksin MR untuk campak dan rubella yang ditujukan bagi anak kelas 1 SD. Jumlah sasaran vaksin MR sebanyak 6.480 anak.Sementara vaksin Tetanus Diftrri (TD) bagi anak Kelas 2 dan 5 SD diberikan kepada 12.651anak. Sehingga total anak yang akan divaksin MR dan TD sebanyak 19.131 anak.

Targetnya lanjut Lulis, pemberian vaksin ini selesai pada pekan kedua Desember 2021 mendatang. Namun diharapakan bisa tuntas lebih cepat pada akhir November 2021.

Lulis menekankan, program BIAS Untuk mencegah penyakit campak rubella, tetanus dan difteri. Ia mengatakan terakhir kasus campak di dilaporkan di Kelurahan Sukakarya dan Selabatu.

Namun lanjut Lulis, ternyata yang terkena di Kelurahan Selabatu, bukan warga kota tapi daerah lain. Sementara di Kelurahan Sukakarya warga Kota Sukabumi usia 6 tahun.

Dimana kasus itu sudah ditracing dan testing. Hasilnya yang kontak erat dengan anak tersebut negatif dan tidak terjadi KLB.'' Dengan adanya BIAS ini sebagai upaya jangan sampai di tengah tengah pandemi Covid ada KLB campak,'' kata Lulis. Sehingga Dinkes Kota Sukabumi akan optimal dalam menjalankan program BIAS.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement