REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- David Moyes telah menjelaskan taktik 'tweak' yang membantu West Ham United mengakhiri rekor tak terkalahkan panjang Liverpool. The Reds mengalami kekalahan untuk pertama kalinya dalam 26 pertandingan ketika mereka terpuruk 3-2 di Stadion London, Ahad (7/11).
Trent Alexander-Arnold menyamakan gol bunuh diri Alisson Becker sebelum turun minum. Namun Pablo Fornals dan Kurt Zouma yang mencetak gol bagi The Hammers di babak kedua dan gol telat dari Divock Origi hanya memperkecil kekalahan.
Liverpool kini merosot ke urutan keempat dalam tabel dan telah dilompati oleh The Hammers yang bangkit kembali.
"Kami mencoba untuk mengubah sedikit di babak pertama untuk memiliki lebih banyak kesempatan mendapatkan lebih banyak bola tetapi sebenarnya itu tidak bekerja sebaik yang seharusnya," kata Moyes dikutip dari Liverpool Echo, Senin (8/11).
Dia mengatakan, itu semua bergantung pada Liverpool dan cara mereka berubah dan menemukan ruang untuk bermain. Jika mencoba mengisi ruang, mereka menemukan ruang lain dan itu akan memberi lebih banyak masalah.
"Saya tidak berpikir kami bermain sebaik itu di babak pertama. Saya tidak berpikir kami memulai dengan lambat, hanya saja Liverpool sangat bagus," katanya.
"Kami mengubahnya di babak pertama dan mengubah posisi Pablo sedikit dan saya pikir para pemain bermain sangat baik di babak kedua dan mencetak gol bagus, dan mungkin sedikit kurang beruntung untuk tidak mencetak lebih banyak gol," tambah Moyes.
Moyes mengakui Liverpool berada dalam performa bagus dan memainkan beberapa hal hebat. Namin, kata dia, timnya memiliki sedikit ketahanan. Menurutnya The Hammers mungkin tidak memiliki bola sebanyak itu.
"Kami memutuskan untuk melakukan serangan balik dan tendangan sudut, yang bukan resep buruk jika kami tidak banyak menguasai bola," katanya.