Rabu 10 Nov 2021 04:53 WIB

Gandeng BI dan OJK, Asosiasi Fintech Inisiasi Bulan Fintech Nasional

Ada lebih dari 65 perusahaan Fintech yang akan ikut memeriahkan BFN

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Gandeng BI dan OJK, Asosiasi Fintech Inisiasi Bulan Fintech Nasional (Foto: Ist)
Gandeng BI dan OJK, Asosiasi Fintech Inisiasi Bulan Fintech Nasional (Foto: Ist)

Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menyelenggarakan kegiatan sebulan penuh yang bertajuk Bulan Fintech Nasional (BFN) dengan tagar #FintechAmandanNyaman.

BFN akan dimeriahkan dengan berbagai promo menarik dan kegiatan-kegiatan peningkatan literasi keuangan untuk masyarakat. Bertepatan dengan dimulainya BFN, para penyelenggara juga akan menginisiasi tanggal 11 November 2021, atau 11.11, sebagai Hari Fintech Nasional.

Maskum, Advisor Grup Inovasi Keuangan Digital Maskum, menyatakan, perkembangan Fintech sangat membantu upaya meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.

"Untuk mendorongnya, OJK mendukung kegiatan Bulan Fintech Nasional ini yang sekaligus bisa mengedukasi masyarakat untuk semakin pintar memanfaatkan produk dan layanan Fintech seperti Fintech lending, Fintech payment, dan lainnya secara aman," ujarnya Maskum dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (8/11/2021).

Baca Juga: BSI dan Fintech Syariah Wujudkan Ekonomi Digital Berbasis Masjid

Sementara itu, sebagai salah satu pemangku kepentingan kunci, BI telah menginisiasi regulasi untuk menciptakan Fintech aman dan nyaman.

"BI telah menyiapkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, yang antara lain mengatur integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional, serta menjamin keseimbangan antara laju inovasi dengan perlindungan konsumen, serta mengatur persaingan usaha yang sehat," kata Retno Ponco Windarti, Kepala Grup Kebijakan Sistem Pembayaran BI.

Promo dari Beragam Produk Fintech Perayaan Bulan Fintech Nasional yang bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), juga akan diisi berbagai promosi dan penawaran menarik dari para kontributor atau brand Fintech yang menjadi anggota AFTECH.

Saat ini sudah ada lebih dari 65 perusahaan Fintech yang akan ikut memeriahkan BFN dengan memberi promosi diskon maupun program-program menarik, baik untuk konsumen maupun untuk UMKM, termasuk lebih dari 115 kegiatan webinar, IG live, podcast, dan lain – lain. Ada pula lebih dari 200 lowongan pekerjaan dalam Virtual Job Fair sebagai salah satu program bagian dari Bulan Fintech Nasional ini. Baca Juga: Berkurang Dua, Fintech Terdaftar dan Berizin OJK Kini jadi 104 Entitas

"Kami sangat mengapresiasi para kontributor dan sponsor kami, yang juga adalah rekan-rekan kami dalam ekosistem Fintech. Mereka semua ingin berpartisipasi pada BFN ini, bukan hanya untuk promosi brand semata, melainkan juga ikut memberi edukasi bahwa Fintech, selama legal dan diawasi OJK, tak hanya memiliki segudang fitur tetapi juga membawa kemudahan dan memberikan kenyamanan yang aman untuk masyarakat,” ungkap Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir.

Asosiasi Fintech Syariah yang merupakan cerminan inklusi ekonomi yang diusung oleh Fintech sekaligus ekosistem keuangan syariah, juga tak ingin ketinggalan untuk turut berpartisipasi dalam BFN.

Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya menambahkan, pertumbuhan Fintech syariah di Indonesia sangat menggembirakan. Pembiayaan yang tercatat di OJK dari Fintech syariah menunjukkan tingkat pengembalian yang sangat baik dan 80% digunakan untuk pembiayaan produktif.

"Semoga BFN semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memanfaatkan Fintech syariah," tukasnya.

Rangkaian BFN akan ditutup dengan gelaran The 3rd Indonesia Fintech Summit (IFS) pada 11-12 Desember 2021 secara hybrid, dan akan dihadiri oleh sejumlah menteri dari jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Dengan mengambil tema Fintech untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi: Kolaborasi dalam Menyeimbangkan Tata Kelola dan Inovasiâ, IFS 2021 diselenggarakan sebagai bagian dari Road to G20 Indonesia 2022 atau program menyambut Presidensi G20 Tahun 2022, serta selaras dengan tema besarnya yaitu Recover Together. Recover Strongerâ.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement