REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi tren penurunan suku bunga simpanan masih berlanjut sampai akhir kuartal IV 2021. Hal ini sejalan kondisi likuiditas yang tetap longgar dan pertumbuhan permintaan kredit yang mulai meningkat.
“Sebagian bank terutama pada kelompok bank-bank kecil diperkirakan masih akan melakukan penyesuaian atas suku bunga simpanan merespon penurunan yang telah dimulai oleh bank-bank besar,” tulis LPS dalam laporan yang dipublikasikan seperti dikutip Selasa (9/11).
LPS melanjutkan, langkah penurunan suku bunga simpanan akan terus diupayakan oleh perbankan dalam rangka menjaga spread net interest margin, sehingga bank mampu memperbaiki sisi profitabilitas.
Sebelumnya, LPS mencatat, tren penurunan suku bunga simpanan masih berlanjut sepanjang September 2021 dengan laju lebih terbatas dibandingkan periode sebelumnya ditopang kondisi likuiditas perbankan yang masih longgar.
“Rata-rata tingkat bunga deposito Rupiah bank benchmark LPS pada akhir September 2021 turun minus satu basis poin (bps) ke level 3,22 persen dibandingkan akhir bulan sebelumnya,” tulis LPS.
Adapun suku bunga minimum turun minus dua bps ke level 2,62 persen, sementara suku bunga maksimum stabil pada level 3,82 persen. Sedangkan suku bunga minimum dan maksimum valuta asing pada September mengalami penurunan masing-masing minus satu bps dan minus satu bps ke level 0,17 persen dan 0,26 persen, sedangkan suku bunga average tetap level 0,22 persen.