Selasa 09 Nov 2021 10:16 WIB

Pemkot Gencar Sosialisasikan Tap Kartu Biskita Transpakuan

Penumpang masih digratiskan naik armada Biskita Transpakuan hingga akhir 2021.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga Kota Bogor mencoba armada Biskita Transpakuan dari Halte Stasiun Bogor, Jumat (5/11).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Warga Kota Bogor mencoba armada Biskita Transpakuan dari Halte Stasiun Bogor, Jumat (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal gencar menyosialisasikan tap kartu untuk pembayaran nontunai Biskita Trans Pakuan yang masih gratis kepada masyarakat hingga akhir 2021. Hal itu agar semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk naik transportasi umum.

"Masyarakat antusias, tinggal kita gencarkan untuk kartu bayarnya, meskipun tidak bayar, tetap pakai akses kartu," kata Bima saat meninjau lokasi bencana sekitar Warung Jambu, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (8/11).

Baca: Biskita Transpakuan Jadi Evolusi Transportasi di Kota Bogor

Bima menyampaikan, pada masa sosialisasi yang dapat dinikmati masyarakat secara gratis, saat ini baru 10 unit dari 45 bus berukuran sedang yang sudah beroperasi. Pemkot Bogor bakal menambah kembali armada bus secara bertahap.

Menurut dia, sambutan baik warga Kota Bogor membuat pemkot semakin semangat memberikan edukasi cara pembayaran nontunai yang telah menjadi sistem dari buy the service (BTS) bantuan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan (BPTJ Kemenhub) itu.

Bima berharap, tarif yang akan dikenakan bagi penumpang Biskita Trans Pakuan tidak jauh berbeda dari angkutan kota (angkot) yang berkisar Rp 3.500 per penumpang. Dengan rute yang lebih panjang dan memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang, Bima ingin tarif dipatok di kisaran Rp 5.000-Rp 7.500 per penumpang.

"Kami berharap lebih murah dari angkotlah, angkot kan Rp 3.500 misalnya, kalau ini meskipun di atas itu sedikit, tapi terintegrasi," kata Bima.

Biskita Transpakuan memberikan sejumlah fasilitas yang berbeda dengan angkot, yakni dilengkapi dengan pendingin udara (AC), CCTV, passenger counting system, ramah disabilitas, peralatan keamanan APAR dan pintu darurat. Untuk kapasitas penumpang 35 orang, terdiri 20 tempat duduk dan 15 orang berdiri.

Sebanyak 10 Biskita Transpakuan yang menggantikan 30 angkot telah beroperasi di Koridor 5 rute Stasiun Bogor-Ciparigi. Terdapat 16 halte Biskita Transpakuan, yakni di Stasiun Bogor, Bappeda, RS Salak, Sudirman, Air Mancur 2 , GOR, Gedung DPRD, SMPN 5, Tugu Anti-Narkoba 1, Tugu Anti-Narkoba 2, Pemda 2, SDN Kedung Halang 1, Kedung Halang 2, Villa Bogor Indah 2, SMPN 19 Bogor 2, dan Ciparigi.

Kemudian dari arah sebaliknya, ada Halte Ciparigi, SMP 19 Bogor 1, Villa Bogor Indah 1, Kedung Halang 1, Pemda 2, Jambu Dua, SMP 8, BPJS, Dinkes, Air Mancur 1, Dinsos, Graha Pool Merdeka, PGB, Stasiun Bogor. Waktu operasional bus dimulai pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan untuk tarif sementara tidak berbayar hingga akhir Desember 2021.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement