REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menlu Mesir Sameh Shoukry telah memulai dialog strategis di Washington pada Senin (8/11). Dialog itu merupakan pembicaraan strategis perdana kedua negara sejak 2015.
“Dalam pertemuan bilateral mereka di awal dialog, Menlu Blinken dan Menlu Shoukry bertukar pandangan tentang isu-isu internasional dan regional, hak asasi manusia (HAM), dan jalur untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, peradilan, keamanan, pendidikan, dan masalah budaya,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Pada kesempatan tersebut, Blinken mengucapkan terima kasih kepada Mesir atas perannya dalam mendukung stabilitas regional, termasuk di Palestina dan Libya. Blinken juga menggarisbawahi komitmen Washington terhadap keamanan air Mesir. Namun, Blinken juga menekankan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan memastikan bahwa HAM menjadi pusat kebijakan luar negeri mereka.
Sementara itu, Sameh Shoukry mengatakan, rakyat Mesir memiliki hak untuk memutuskan sendiri apa yang mereka inginkan sehubungan dengan sistem politik, sosial, dan ekonomi negara tersebut.
Pada September lalu, Washington sempat mengumumkan akan menangguhkan bantuan militer senilai 130 juta dolar AS untuk Mesir. Pembekuan bakal dilakukan hingga Kairo mengambil langkah-langkah khusus terkait situasi HAM di sana.
“Kami terus membahas keprihatinan serius kami tentang HAM di Mesir,” kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Seorang pejabat AS yang enggan dipublikasikan identitasnya sempat mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyetujui bantuan militer sebesar 170 juta dolar AS untuk Mesir. Namun AS akan menangguhkan 130 juta dolar di antaranya. Bantuan tersebut tersedia pada tahun fiskal mendatang jika Mesir memperbaiki catatan HAM-nya.