Selasa 09 Nov 2021 13:03 WIB

Sempat Dihentikan, 54 Sekolah di Bandung Kembali Gelar PTM

Pemkot Bandung sedang melakukan verifikasi terhadap 200 sekolah yang siap PTM

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SD Plus Al Ghifari, Jalan Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (2/11). Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bandung sebanyak 50 sekolah ditutup sementara akibat persentase kasus Covid-19 diatas angka lima persen dari hasil tes acak PCR. Sementara itu terdapat 49 sekolah dengan persentase kasus Covid-19 1-5 persen, 91 sekolah dengan persentase kasus Covid-19 0 persen dan 22 sekolah masih menunggu hasil tes acak. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SD Plus Al Ghifari, Jalan Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (2/11). Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bandung sebanyak 50 sekolah ditutup sementara akibat persentase kasus Covid-19 diatas angka lima persen dari hasil tes acak PCR. Sementara itu terdapat 49 sekolah dengan persentase kasus Covid-19 1-5 persen, 91 sekolah dengan persentase kasus Covid-19 0 persen dan 22 sekolah masih menunggu hasil tes acak. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 54 sekolah di Kota Bandung yang sempat dihentikan akibat sebagian siswa dan guru positif Covid-19 akan mulai kembali berjalan. Hal itu mengingat kondisi mayoritas para siswa dan guru yang sudah sembuh serta proses tracing, testing dan treatment hampir selesai.

"Alhamdulillah hasil pemantauan sudah hampir selesai proses 3T dan sekolah kemarin yang dihentikan sementara ada kemungkinan minggu depan dibuka kembali dan sudah dinyatakan aman oleh puskesmas," ujar Kasi Kelembagaan dan Peserta Didik SD Kota Bandung, Risman Al Isnaeni, Selasa (9/11).

Ia menuturkan, total siswa dan guru yang terpapar Covid-19 sebanyak 265 orang atau 3.2 persen terdiri dari 244 siswa dan 21 orang guru. Total siswa dan guru sendiri yang diperiksa sebanyak 8.157 orang dari total 213 sekolah. "Menurut laporan sekarang (siswa dan guru) sudah hampir negatif semua, mungkin ada satu dua (masih positif)," katanya.

Persentase siswa dan guru yang terpapar Covid-19 tidak melebihi 5 persen maka dikategorikan masih terkendali."Yang positif gak sampai 5 persen dari jumlah total keseluruhan sehingga dianggap masih bisa dikendalikan atau terkendali," katanya. Ia melanjutkan, pihaknya memperkirakan para siswa dan guru terpapar Covid-19 di luar lingkungan sekolah.