REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA — Pemerintah Ethiopia mengerahkan angkatan udara untuk menyerang lebih banyak pangkalan yang digunakan oleh kelompok oposisi Tigray di negara itu. Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia dilaporkan menargetkan lokasi-lokasi utama, termasuk pusat pelatihan militer untuk Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Angkatan udara mengatakan sejumlah besar anggota dari kelompok itu sedang menjalani pelatihan militer di area-area yang ditargetkan. “Target lainnya adalah di Kiliwwa atau Haji Meda, lokasi strategis antara Wollo utara dan Afar," ujar seorang pejabat di Dinas Komunikasi Pemerintah Ethiopia dilansir Anadolu Agency, Selasa (9/11).
Serangan udara tersebut juga menargetkan pusat logistik dan pasukan cadangan TPLF. Konflik bersenjata antara tentara Ethiopia dan pasukan Tigray telah berlangsung sejak November 2020 atau tepat satu tahun lalu. Komandan Tentara Pembebasan Oromo (OLA) Jaal Marroo dalam sebuah pernyataan Senin (8/11) memperingatkan serangan akan segera terjadi di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa. Ia mengatakan pasukannya telah sangat dekat dengan wilayah tersebut.
Juru bicara TPLF Getachew Reda mengatakan setidaknya tujuh partai politik oposisi lainnya di Ethiopia telah membentuk partai politik Front Persatuan Pasukan Federalis Ethiopia untuk menyingkirkan Perdana Menteri Abiy Ahmed dari kekuasaan.
Hingga saat ini, PBB melaporkan lebih dari dua juta orang telah mengungsi karena perang dan bencana kemanusiaan yang mengancam di Ethiopia. Dalam upaya untuk menengahi perdamaian antara pihak-pihak yang bertikai, utusan khusus Uni Afrika untuk Afrika Timur, mantan presiden Nigeria Olusegun Obasanjo, bertemu dengan para pemimpin TPLF di Mekele, ibu kota wilayah Tigray.