Selasa 09 Nov 2021 16:52 WIB

Vaksin Merah Putih Uji Klinis Terakhir pada Februari 2022

Bibit vaksin Merah Putih akan segera melalui uji klinis tahap 1 kepada 100 orang.

Rep: Febryan A/ Red: Friska Yolandha
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Bibit Vaksin Merah Putih telah berhasil melalui uji praklinis tahap 1,2, dan 3.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Bibit Vaksin Merah Putih telah berhasil melalui uji praklinis tahap 1,2, dan 3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bibit Vaksin Merah Putih telah berhasil melalui uji praklinis tahap 1,2, dan 3. Selanjutnya, vaksin karya anak bangsa ini akan menjalani uji klinis tahap 1, 2 dan 3. Uji klinis tahap 3 alias terakhir akan dilakukan pada Februari 2022. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, pengembangan vaksin Merah Putih melibatkan berbagai institusi. Salah satu yang terlibat dalam pengembangan vaksin dengan platform inactivated virus ini adalah Universitas Airlangga. 

Baca Juga

Peneliti Universitas Airlangga, kata Budi, telah melaksanakan uji praklinis terhadap bibit vaksin ini kepada hewan. "Uji pra klinis tahap 1,2 dan 3 kepada hewan dengan hasil yang aman dan baik," ungkap Budi di kampus Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (9/11). 

Oleh karenanya, bibit vaksin ini diserahkan ke pihak produsen untuk dilakukan pengujian selanjutnya. Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih menyerahkan bibit vaksin Merah Putih secara simbolis kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti, kampus Universitas Airlangga, Selasa (9/11). 

Penyerahan bibit vaksin ini sekaligus menandai kerja sama antara keduanya. PT Biotis didapuk sebagai salah satu mitra untuk memproduksi vaksin Merah Putih. 

Setelah diserahkan, lanjut Budi, bibit vaksin Merah Putih akan melalui uji klinis tahap 1 kepada 100 orang. Lalu, uji klinis tahap 2 pada Januari 2022 kepada 400 orang. Lantas, uji klinis tahap ketiga atau terakhir akan dilakukan pada Februari 2022 kepada sekitar 1000 orang. 

“Ini kan sudah lulus uji pra klinis ke hewan, kalau bisa uji klinisnya mulai tahun ini, untuk mengukur keamanannya,” ucap Budi. Hanya saja, Budi tak menyebutkan perkiraan waktu vaksin ini mulai diproduksi massal. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement