WFH, Jasa Sewa Laptop di DIY Meningkat
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
(Foto: ilustrasi laptop) | Foto: Flickr
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan pendapatan bagi sebagian besar masyarakat. Namun, di beberapa aspek ada kegiatan bisnis yang justru melejit selama pandemi, seperti bisnis sewa laptop di DIY.
Melejitnya sewa laptop menyusul work from home (WFH) yang diterapkan selama pandemi, salah satunya jasa sewa laptop yang ditawarkan oleh IFrame. IFrame yang awalnya bergerak di jasa kamera ini bergerak untuk masuk dalam jasa sewa laptop.
Direktur Utama IFrame, Muhammad Zulfi Ifani mengatakan, pihaknya mulai menjalankan jasa sewa laptop ini sejak awal November 2021. Jasa sewa laptop ini masih dijalankan di sekitar DIY.
Walaupun begitu, pihaknya berencana untuk merambah usaha bisnis yang sama di luar DIY, seperti di Jawa Tengah. Ditargetkan, dalam waktu dekat akan dibuka cabang baru khusus untuk jasa sewa laptop di Jawa Tengah. "Target terdekat kami untuk kawasan Solo dan Semarang," kata Fani.
Permintaan jasa sewa laptop rata-rata oleh perusahaan atau korporat. Sebab, banyak perusahaan yang menerapkan WFH sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam rangka menekan penyebaran Covid-19.
"Rata-rata pelanggan yang meminta (sewa laptop) itu korporat, ada yang menyewa sampai tiga bulan," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga sempat menerima permintaan dari sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi. Pasalnya, pembelajaran dilakukan secara daring, meskipun saat ini sudah mulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas baik di sekolah maupun perguruan tinggi.
"Ini yang kita kejar juga pasarnya, ujian-ujian di sekolah dilakukan secara online dan kampus juga online," jelas Fani.
Pihaknya juga sempat menerima banyak permintaan saat pelaksanaan vaksinasi massal dilakukan secara masif di DIY. Dalam sekali permintaan, pihaknya pernah menyewakan hingga 60 unit laptop.
Meskipun belum lama beroperasi, omzet yang didapatkan oleh IFrame cukup besar. Dibandingkan dengan jasa sewa kamera selama pandemi, omzet sewa jasa laptop lebih besar yang bahkan mencapai 50 persen.
Jasa sewa laptop di IFrame dijalankan dengan sistem investasi. Sekitar 50 investor yang tergabung dalam unit bisnis ini dengan total lebih dari 100 unit laptop.
Untuk jasa sewa sendiri, per unit laptop ditawarkan dari Rp 75 ribu sampai Rp 185 ribu. Perbedaan harga sewa ini berdasarkan spesifikasi dari laptop yang disewa. "Kalau ada permintaan lebih dari 100 laptop, kita siap," katanya.
Fani menuturkan, pihaknya beberapa kali sempat mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Seperti lamanya laptop dikembalikan oleh penyewa hingga laptop yang sempat digadaikan.
Namun, Fani menyebut, 90 persen barang yang disewakan dapat dikembalikan. Pihaknya tetap tidak kapok untuk terus menjalankan bisnis ini meskipun pernah mengalami kejadian-kejadian tersebut. "Karena kami punya ilmu dan sistem (yang baik) untuk keamanan," tambahnya.
Ke depan, pihaknya juga akan mengejar pasar seperti perhotelan. Pasalnya, banyak pertemuan yang digelar di perhotelan yang memadukan sistem daring dan luring.