REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsene Wenger memiliki banyak kisah menarik selama melatih Arsenal. Maklum, ia membesut the Gunners lebih dari dua dekade. Tepatnya dari 1996 hingga 2018.
Selama periode tersebut, ada sejumlah cerita yang belum semuanya diketahui publik. Salah satunya mengenai situasi Meriam London yang nyaris mendapatkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Dimulai dari Messi. Wenger mengisahkan niat mereka mendatangkan La Pulga ke London Utara. Saat itu, pria Argentina tersebut termasuk lulusan berkelas akademi La Masia.
Messi berada di generasi yang sama dengan Cesc Fabregas dan Gerard Pique. "Kami mencoba mendapatkan mereka. Tapi tidak mungkin menggaet Messi. Barcelona memperpanjang kontraknya. Fabregas ingin pergi dan Pique juga," kata Wenger, dikutip dari standard.co.uk, Selasa (9/11).
Pada akhirnya, Arsenal hanya mampu menggaet Fabregas. Pique berlabuh di Manchester United. Kemudian Messi tetap dipertahankan Blaugrana.
Wenger enggan terlarut dalam kenangan itu. Ada banyak pemain hebat masuk radarnya, tapi gagal ia dapatkan. Jika ia sampai menulis daftar para jugador tersebut, bisa jadi muncul ketidakpuasan di sisa hidupnya. Jelas ia menghindari situasi tersebut.
Berikutnya, Ronaldo. Salah satu petinggi Arsenal di era Wenger, David Dein menceritakan kenangan mereka menonton CR7 membela tim nasional Portugal U-19. Saat itu, sang bintang baru berusia 17 tahun.
Menurut Dein, pencari bakat the Gunners yang memberi informasi. Mereka pun menyaksikan Ronaldo bermain. Sosok yang akhirnya berlabuh di Manchester United itu tampak menonjol.
Usai pertandingan, mereka makan malam bersama. Ada seorang agen dan Ronaldo sendiri. Agen tersebut mempersilakan CR7 mempertimbangkan tawaran yang datang.
"Kemudian Cristiano berkata: 'Saya harus pergi sekarang, bus saya mau berangkat'." kata Dein menirukan ucapan CR7.
Hari berikutnya, perwakilan Arsenal masih berdiskusi dengan agen tersebut. Namun beberapa jam kemudian, terdengar kabar United sudah mengamankan jasa Ronaldo.