REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Sebuah masjid di Miami, Amerika Serikat menjadi target vandalisme. Jamaah mengatakan serangan ini sudah terjadi ketiga kalinya.
Pemimpin Masjid Ibrahim, Billiono Rasool, mengaku pertama kali melihat coretan grafiti saat dia tiba di masjid untuk sholat subuh pada Senin pagi (8/11). Coretan grafiti di masjid yang terletak di sepanjang Northwest Seventh Avenue terlihat di bagian depan dan belakang.
Rasool menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab karena telah merugikan staf masjid. “Ada tanda besar di sisi lain. Siapa yang tahu biaya ganti rugi ini?” kata Rasool, dilansir WSVN, Selasa (9/11).
Rasool mengatakan ayahnya membuka Masjib Ibrahim sekitar 40 tahun yang lalu untuk menawarkan tempat bagi komunitas Muslim setempat supaya dapat menjalankan ibadah dengan nyaman. “Kami sholat lima waktu. Kami melayani jamaah setiap hari,” ujar dia.
Dia mengaku kejadian ini bukan terjadi pertama kali. “Tidak, ini bukan pertama kalinya. Ini sepertinya ketiga kali para pengacau melakukannya,” ucap dia.
Beberapa bulan lalu, AC masjid sempat dicuri. Rasool berpesan supaya para pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia berharap mereka akan berubah pikiran dan memilih tempat lain untuk membuat grafiti.
“Jangan lakukan ini pada komunitas kami, Kkwan. Anda bisa pergi ke Wynwood yang menawarkan museum luar ruangan dan dapat memamerkan karya Anda,” tambahnya.
Akibat tindakan ini, Rasool menghabiskan hampir 8.000 dolar AS untuk mengecat ulang masjid. Selain itu, dia mengaku sudah menelepon polisi dan membuat laporan.