REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sebanyak 98 pekerja migran Indonesia dirawat di RS Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang Kota Batam, Kepulauan Riau, karena positif COVID-19. "Hingga hari ini pasien PMI mengalami penurunan, dengan hanya 98 orang PMI saja yang masih dirawat di RSKI," kata Kepala RSKI Pulau Galang Kolonel CKM dr Robert Simanjuntak, saat menerima kunjungan Tim Pengawas dan Evaluasi Dukungan Operasional Satuan Tugas Nasional COVID-19 di Batam, Selasa (9/11).
Kepala RSKI Pulau Galang menyatakan, pihaknya kini fokus pada penanganan PMI yang pulang ke Tanah Air melalui Kota Batam. Ia menjelaskan, setiap PMI yang tiba di Batam harus menjalani pemeriksaan COVID-19 untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
"Apabila hasilnya positif mereka akan langsung di bawa ke RSKI untuk mendapat perawatan, dan sesuai prosedur Kementerian Kesehatan, mereka akan dirawat selama 10 hari hingga hasil akhirnya negatif," kata dia.
Jumlah PMI yang mendapatkan perawatan di RSKI Pulau Galang terus berkurang, seiring makin sedikitnya pahlawan devisa yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pada Sabtu (6/11) tercatat terdapat 131 PMI yang dirawat di sana, kemudian pada Ahad (7/11) berkurang menjadi 114 orang, dan Selasa (9/11) tinggal 98 orang. Pada kesempatan itu, ia berharap Tim Pengawas dan Evaluasi dari Mabes TNI dapat memberikan masukan kepada pihaknya.
"Apabila masih ada kekurangan dapat diperbaiki untuk ke depannya agar lebih baik, baik dari segi administrasi serta perawatan," kata dia.
Tim Wasev datang ke Batam guna meninjau langsung operasional RSKI Pulau Galang serta melihat kegiatan pasien yang sedang dirawat.
"Apabila masih ada kekurangan maupun ada masukan yang harus disampaikan, akan kami sampaikan ke Asops TNI dan akan diteruskan ke Panglima TNI, supaya ke depan agar tidak ada kendala dan tugas dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan," kata Mabes TNI Kolonel Inf Nanang Thomas Taufan W.