Rabu 10 Nov 2021 00:50 WIB

Koalisi Saudi Gagalkan Serangan Kapal Houthi di Laut Merah

Tindakan Houthi dinilai menimbulkan ancaman bagi jalur pelayaran.

Red: Teguh Firmansyah
Kelompok pemberontak Houthi Yaman
Foto: AP/Hani Mohammed, File
Kelompok pemberontak Houthi Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, Koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman pada Senin mengatakan mereka telah menggagalkan serangan kelompok pemberontak Houthi dengan kapal bermuatan bom di Laut Merah. Mengutip pernyataan koalisi itu, kantor berita Saudi SPA bahwa kapal itu hancur di lepas pantai kota al-Hudaydah di barat Yaman.

Pernyataan itu mengatakan kapal bermuatan bom itu siap melakukan serangan musuh segera di lepas pantai al-Hudaydah. “Milisi Houthi terus melanggar perjanjian gencatan senjata Stockholm di provinsi al-Hudaydah,” kata koalisi.

Baca Juga

Pada Desember 2018, perwakilan pemerintah Yaman dan pemimpin Houthi mengadakan pembicaraan yang ditengahi PBB di Stockholm yang menghasilkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di al-Hudaydah.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/koalisi-pimpinan-saudi-gagalkan-serangan-kapal-houthi-di-laut-merah/2415488.

Koalisi yang dipimpin Saudi memperingatkan bahwa tindakan Houthi menimbulkan ancaman bagi jalur pelayaran dan perdagangan dunia yang melewati selat Bab el-Mendeb yang strategis dan Laut Merah.

Hingga berita ini ditulis tak ada komentar langsung dari kelompok Houthi atas pernyataan koalisi tersebut. Pada Senin pagi, koalisi yang dipimpin Saudi juga mengatakan telah menghancurkan drone Houthi yang ditembakkan ke wilayah Saudi.

Pemberontak Houthi, yang didukung oleh Iran, sering mengumumkan serangan roket, drone dan kapal ke target Saudi, dan mengatakan itu adalah reaksi terhadap serangan koalisi pimpinan Saudi di Yaman.

Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa.

Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi yang dipimpin Saudi meluncurkan operasi udara yang menghancurkan untuk mengembalikan wilayah yang direbut Houthi. Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, konflik tersebut telah merenggut lebih dari 233.000 nyawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement