REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Teka-teki pengganti Steve Bruce di kursi pelatih Newcastle United akhirnya terjawab. Bukan Unai Emery, Paulo Fonseca, Rafael Benitez, Lucien Favre, apalagi Brendan Rodgers. Manajemen Newcastle United akhirnya mencapai kesepakatan dengan Eddie Howe, pelatih muda asal Inggris, untuk menukangi tim utama the Magpies.
Dari segi pamor, nama Howe sepertinya bukan tandingan nama-nama pelatih yang sebelumnya sempat dikaitkan dengan kursi pelatih Newcastle. Dibanding Emery, pelatih terakhir yang digadang-gadang bakal menukangi the Magpies, Howe jelas tertinggal. Tidak hanya soal pengalaman melatih, Howe juga rasanya tidak bisa disandingkan dengan Emery dalam raihan trofi. Arsenal, Paris Saint Germain, Valencia, dan Sevilla menjadi sederet tim yang pernah ditangani pelatih asal Spanyol itu.
Begitu juga dengan julukannya sebagai Mr. Europa League lantaran menjadi pelatih tersukses di kasta kedua kompetisi antar klub Eropa tersebut dengan keberhasilan empat kali merengkuh titel Liga Europa. Sementara Howe baru dua kali menukangi klub yang berbeda sejak memulai kiprah sebagai pelatih pada 2008.
Dua kali menangani Bournemouth, diselingi dua tahun membesut Burnley, menjadi rekam jejak kepelatihan pelatih berusia 43 tahun itu. Pengalaman Howe di kompetisi kasta tertinggi pun terbilang minim. Howe baru lima musim merasakan panasnya persaingan di Liga Primer Inggris, tepatnya pada 2015 hingga 2020, setelah lebih banyak menghabiskan waktu di kompetisi kasta keempat hingga kasta kedua kompetisi di Inggris.
Dengan rumor yang berkembang soal nama-nama pelatih yang bakal menukangi Newcastle, Howe diketahui bukanlah pilihan utama. Namun, justru karena pengalamannya itulah Howe rasa jadi pilihan paling bijak yang diambil manajemen the Magpies, di bawah kendali pemilik baru. Lima tahun berkiprah di Liga Primer Inggris dirasa sudah cukup buat pelatih berusia 43 tahun itu untuk memahami seluk-beluk persaingan di kompetisi kasta tertinggi Inggris itu.
Howe pun beberapa kali berhasil membawa Bournemouth bertahan di Liga Primer Inggris. Di titik ini, penilaian penyerang legendaris Newcastle United, Alan Shearer, terkait penunjukan Howe terasa masuk akal. Tidak hanya sekali, Howe berhasil membawa the Cherries bertahan di Liga Primer Inggris setelah terseok-seok pada awal musim. Pada musim debutnya di Liga Primer Inggris, Howe bisa membawa Bournemouth finis di peringkat ke-16.
''Dia tahu rasanya berada di posisi itu. Dia memahami kompetisi ini dan sebesar apa Newcastle United. Dia bakal memiliki semangat baru. Ini adalah perekrutan yang bijak,'' kata Shearer seperti dikutip BBC.
Kendati telah diakuisisi konsorsium yang dipimpin lembaga investasi Arab Saudi dengan dukungan finansial besar, target Newcastle United pada musim ini tidaklah muluk-muluk. Bertahan di Liga Primer Inggris setelah tidak pernah memetik kemenangan di 11 laga awal dan terpuruk di peringkat ke-19 klasemen sementara rasanya bakal menjadi pencapaian besar buat The Magpies pada musim ini. Howe diharapkan bisa memenuhi target 'sederhana' ini seraya membangun identitas baru di gaya permainan the Toon Army.
🤝 𝗛𝗢𝗪𝗘-𝗔𝗬 𝗧𝗛𝗘 𝗟𝗔𝗗𝗦 🤝
We are delighted to confirm the appointment of Eddie Howe as the club’s new head coach.
Welcome to Newcastle United, Eddie! ⚫️⚪️
— Newcastle United FC (@NUFC) November 8, 2021