Rabu 10 Nov 2021 06:15 WIB

Memilih Multivitamin Berkualitas di Antara Banyak Pilihan

Banyaknya produk multivitamin membuat konsumen sulit memilih yang berkualitas.

Banyaknya produk multivitamin membuat konsumen sulit memilih yang berkualitas.
Foto: PxHere
Banyaknya produk multivitamin membuat konsumen sulit memilih yang berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Adysha Citra Ramadani

Baca Juga

Multivitamin dapat membantu memenuhi beragam vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Hanya saja, ada terlalu banyak pilihan produk multivitamin di pasaran sehingga konsumen sering kali mengalami kebingungan ketika harus memilih multivitamin terbaik.

"Multivitamin merupakan multi-tasker dalam hal kesehatan kita," jelas Director of Scientific Affairs dari mbg Ashley Jordan Ferira PhD RDN, seperti dilansir mbg, Rabu (10/11).

Menurut Ashley, multivitamin dapat memenuhi kekurangan vitamin dan mineral pada berbagai kelompok usia dan jenis kelamin. Hal ini penting untuk diperhatikan karena vitamin dan mineral berperan penting dalam dalam menunjang sel, jaringan, dan fungsi tubuh. Akan tetapi, ada cukup banyak orang yang tak bisa memenuhi kebutuhan akan vitmain dan mineral ini bila hanya mengandalkan pola makan sehari-hari.

Untuk memilih multivitamin terbaik di pasaran, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan oleh konsumen. Salah satu di antaranya adalah bentuk atau sediaan multivitamin itu sendiri.

Bagi orang-orang yang tak memiliki masalah dalam menelan pil, multivitamin dalam bentuk gummy sebaiknya dihindari. Alasannya, multivitamin berbentuk //gummy kerap diperkaya dengan gula tambahan. Firera mengatakan multivitamin gummy juga umumnya tak memiliki spektrum vitmain dan mineral yang lengkap karena dikemas dalam bentuk yang berbeda.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kandungan vitamin dan mineral di dalam multivitamin. Tak jarang, kadar vitamin atau mineral yang terkandung di dalam sebuah produk multivitamin terlalu rendah atau tidak lengkap. Akibatnya, konsumsi multivitamin bisa membuat asupan beberapa vitamin atau mineral jadi berlebih, sedangkan defisiensi vitamin atau mineral yang ada tidak teratasi.

"Saya akan memperhatikan formulanya secara keseluruhan, apakah itu vegan, bebas GMO, bebas gluten? Kemudian mengecek daftar 'bahan lain'. Seberapa panjang daftar tersebut? Semakin pendek semakin baik karena artinya lebih sedikit zat aditif," ujar Ferira.

Firera mengatakan setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sedikit berbeda. Namun secara umum, Ferira merekomendasikan multivitamin yang mengandung vitamin A, C, D3, E, K1 and K2, and delapan vitamin B vitamins yaitu thiamin, riboflavin, niacin, pantothenic acid, B6, biotin, folate, dan B12.

Di samping itu, Firera merekomendasikan multivitamin yang mengandung seluruh mineral esensial. Mineral ini meliputi kasium, magnesium, kalium, zinc, dan besi, serta mineral yang jarang diperhatikan seperti yodium, selenium, tembaga, mangan, molibdenum, dan kromium.

Meski sebagian orang tak banyak berpikir mengenai bentuk dari vitamin dan mineral dalam multivitamin mereka, Ferira menganjurkan untuk mencari vitamin dan mienral dalam bentuk bioaktif yang lembut dan //bioavailable//, seperti mineral chelated dan vitamin B termetilasi.

Pemilihan multivitamin juga sebaiknya disesuaikan dengan pengaturan pola makan atau diet yang sedang diterapkan atau keyakinan. Misalnya, memilih multivitamin vegan untuk orang yang menerapkan diet vegan.

Yang juga tak boleh dilupakan adalah memilih multivitamin sesuai dengan tahap kehidupan yang dijalani karena tiap tahap kehidupan membutuhkan multivitamin yang berbeda. Sebagai contoh, ibu hamil atau perempuan yang berencana hamil akan memerlukan multivitamin dengan kandungan zat besi, kalsium, vitamin D3, yodium, dan beberapa jenis vitamin B seperti asam folat yang lebih tinggi.

Di sisi lain, anak kecil dan remaja memiliki kebutuhan asupan vitamin dan mineral yang berbeda meski sama-sama berada dalam kelompok anak. Mereka juga memiliki ambang batas asupan vitamin dan mineral yang berbeda.

Akan tetapi, Ferira melihat produk multivitamin dewasa yang ada saat ini terlalu rumit dan terlalu dikotak-kotakkan. Beragam merek ingin produk mereka hadir sebagai produk multivitamin yang berbeda. Oleh karena itu, mereka menghadirkan produk yang tampak terlalu spesifik, seperti multivitamin khusus perempuan atau khusus laki-laki atau multivitamin khusus orang yang aktif dan tidak aktif.

"Pada kenyataan, formula-formula ini tak memiliki perbedaan, dan pada beberapa kasus, justru memiliki kekurangan seperti tak memasukkan zat besi pada suplemen yang ditujukan untuk laki-laki dan dewasa lansia," ungkap Ferira.

Dengan kata lain, konsumen diharapkan tidak terlalu berpaku pada trik pemasaran beragam merek multivitamin. Fokus pada hal-hal penting seperti label informasi kandungan gizi, kebutuhan, serta kondisi ketika memilih multivitamin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement