Rabu 10 Nov 2021 05:28 WIB

Koltipay Dukung Digitalisasi Keuangan di Sektor Pertanian

Kini petani dapat mengelola keuangan mereka secara daring.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Direktur Utama Koltiva Manfred Borer (kiri) dan Direktur Bisnis Artajasa Anthoni Morris.
Foto: Dok. Tiv
Direktur Utama Koltiva Manfred Borer (kiri) dan Direktur Bisnis Artajasa Anthoni Morris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada era modern saat ini, digitalisasi keuangan menjadi sebuah keharusan yang menyasar seluruh sektor. Tak terkecuali di bidang pertanian. 

Peran teknologi di sektor cocok tanam juga sangat penting khususnya yang berkaitan dengan aspek digital keuangan. Berangkat dari hal tersebut, guna meningkatkan literasi digital, manajemen keuangan, dan kualitas hidup para petani, Koltiva resmi menghadirkan Koltipay salah satu opsi pembayaran untuk petani. 

"Koltipay merupakan dompet digital yang merupakan kolaborasi dengan Artajasa. Dompet digital ini terintegrasi dalam aplikasi untuk Petani yaitu FarmCloud, FarmGate untuk pedagang dan FarmRetail untuk Kios yang dikembangkan secara khusus oleh Koltiva," kata Direktur Utama Koltiva Manfred Borer dalam peluncuran Koltipay, seperti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (9/11).

“Pengguna kami adalah petani kecil di daerah pedesaan di Indonesia dan secara global di 30 negara. Mereka semua membutuhkan uang tunai cepat. Jika kita bisa meyakinkan mereka untuk mulai menggunakan pembayaran non tunai, dompet elektronik dengan pembayaran terpisah, mereka bisa mendapatkan sedikit uang tunai dan sisanya langsung ke rekening tabungan dan dompet digital. Kami membantu mereka dengan menyediakan transaksi yang mudah dan pembayaran yang aman melalui KoltiPay," kata dia menambahkan.

Ia mengatakan, kehadiran KoltiPay semakin melengkapi opsi pembayaran bagi industri pertanian dengan metode pembayaran terpisah (tunai dan transfer ke rekening akun bank petani) dan pembayaran nontunai (tranfer ke rekening akun bank petani atau akun KoltiPay).

Selain bertujuan mempermudah transaksi, kata dia, Koltipay juga membantu petani mendapatkan keuntungan dari transaksi digital. Ia mengeklaim, petani dapat mengelola keuangan mereka secara daring kapan saja dan di mana saja, tanpa kekhawatiran karena dana mereka tersimpan dengan aman. 

"Selain itu, pedagang juga tidak perlu menarik uang tunai di gerai ATM atau bank yang lokasinya jauh dari tempat tinggalnya untuk melakukan transaksi hasil panen, karena mereka dapat membayar hasil panen kepada petani melalui KoltiPay dan petani juga dapat menerima pembayaran tersebut melalui KoltiPay," ujar Manfred.

Ia menjelaskan, KoltiPay juga menyediakan fitur KoltiPay Unggul yang mana pengguna KoltiPay dapat menyimpan saldo KoltiPay hingga Rp 10 juta dan maksimum transaksi per bulan hingga Rp20 juta melalui Dompet Beli. Kemudian, kata dia, saldonya dapat digunakan untuk pembelian agri-input dan PPOB. Selain Dompet Beli, terdapat juga Dompet Jual yang berfungsi menerima pembayaran dari penjualan hasil panen petani. 

"Fokus kami untuk memudahkan proses pembayaran nyaman dan aman. KoltiPay menerapkan sistem transparansi dalam solusi pembayaran dari hulu ke hilir, yang mana kami melacak dan menelusuri semua transaksi di dalam ekosistem kami yang disesuaikan dengan kebutuhan klien kami. Di KoltiPay, kami bertindak berdasarkan persyaratan transparansi dalam dokumentasi aliran uang," kata dia. 

"Kami mewujudkan distribusi keuntungan yang adil dan menciptakan rantai nilai global yang etis. Semoga KoltiPay menjadi aplikasi dompet digital pertanian nomor 1 di Indonesia. Ini adalah solusi rantai nilai, rantai nilai pertanian dan sumber daya alam apa pun, produsen terverifikasi, pemasok, dan off-taker, dan menjadi integrasi sistem pembayaran di daerah pedesaan," kata Manfred lebih lanjut.

Direktur Bisnis Artajasa, Anthoni Morris juga menyampaikan, kerja sama antara pihaknya dan Koltiva ini untuk memberikan solusi dalam penyediaan layanan uang elektronik untuk memudahkan proses pembayaran pada proses bisnis rantai pasok agrikultur dari pelanggan Koltiva. Ia menjelaskan, integrasi yang dilakukan antara Artajasa dan Koltiva adalah pengembangan layanan solusi electronic money dengan brand MYNT, yang merupakan produk dari Artajasa. Ini semua terintegrasi pada aplikasi Koltiva sehingga nantinya disebut dengan Koltipay powered by MYNT. 

"Koltipay powered by MYNT kedepannya akan menjadi source of fund atau sumber dana berupa uang elektronik yang terintegrasi pada aplikasi milik Koltiva sehingga berbagai transaksi pembayaran akan semakin aman, mudah dan praktis," kata dia.

“Kemitraan ini ialah sebagai sinergi bersama dalam menyiapkan environment produk yang kuat dalam memberikan keunggulan produk, nilai, dan solusi bagi perusahaan dan pengguna Koltiva. Tentu solusi mynt e-money server-basedyang kami berikan ini sebagai solusi untuk menjalankan bisnis secara cepat, efisien, serta integrasi yang dapat dilakukan dengan koneksi API dan berlandaskan pada kebutuhan pelanggan. Sehingga dengan adanya Koltipay powered by MYNT sangat mendukung digitalisasi pertanian secara nasional," ujar dia menambahkan.

Adapun Peluncuran ini dilakukan dalam acara Kunjungan Parlemen Swiss, Kedutaan Besar Swiss, dan Direktur Negara Bank Dunia untuk Indonesia ke kantor pusat Koltiva di Jakarta beberapa hari lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement