Rabu 10 Nov 2021 08:32 WIB

General Electric Dipecah Jadi Tiga Perusahaan

Pemecahan ini merupakan upaya penyelamatan yang dilakukan manajemen General Electric.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
General Electric
Foto: Reuters
General Electric

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan manufaktur Amerika Serikat, General Electric akan membagi dirinya menjadi tiga perusahaan publik yang berfokus pada penerbangan, perawatan kesehatan, dan energi. Ini adalah puncak dari pembentukan kembali simbol kekuatan manufaktur Amerika tersebut setelah berada diambang kehancuran.

"Sudah berakhir sekarang, dalam ekonomi digital, tidak ada ruang nyata untuk konglomerasi," kata Nick Heymann dari William Blair, yang telah mengikuti GE selama bertahun-tahun.

Baca Juga

Perusahaan tersebut telah melepaskan diri dari produk yang terkenal bagi kebanyakan orang Amerika. Termasuk produknya tahun lalu dan bola lampu yang telah dibuat GE sejak akhir abad ke-19 ketika perusahaan itu didirikan.

Pengumuman hari Selasa (9/11) menandai puncak dari upaya penyelamatan dengan membagi kerajaan bisnis yang dibuat pada 1980-an di bawah Jack Welch, salah satu "superstar" CEO pertama di Amerika. Saham GE menjadi salah satu yang paling dicari di Wall Street di bawah Welch dan secara rutin mengungguli rekan-rekan dan pasar yang lebih luas.

Selama tahun 1990-an, ia mengembalikan 1.120,6 persen dari investasi. Pendapatan GE tumbuh hampir lima kali lipat selama masa jabatan Welch, dan nilai perusahaan meningkat 30 kali lipat.

Namun saham mulai tertinggal pada musim panas 2001 yang menandai hari-hari memudarnya kekuasaan Welch. Hingga perusahaan hampir hancur menjelang penutupan dekade dengan datangnya krisis keuangan terburuk sejak era Depresi Hebat As.

Kerentanan General Electric terungkap dan pusatnya berada di GE Capital, sayap keuangan perusahaan. Saham kehilangan 80 persen nilainya dari awal tahun 2008 hingga beberapa bulan pertama tahun 2009.

Nilai saham baru mulai pulih baru-baru ini karena perusahaan melepaskan sebagian besar dari apa yang dibangun Welch. Saham sudah naik 30 persen tahun ini karena penjualan aset dan naik enam persen per hari Selasa (9/11), mencapai level tertinggi baru untuk tahun ini.

Unit penerbangan GE, yang paling menguntungkan, akan mempertahankan nama General Electric. GE akan melepaskan bisnis perawatan kesehatannya pada awal 2023 dan segmen energinya termasuk energi terbarukan, listrik, dan operasi digital pada awal 2024.

Keputusan untuk berpisah diterima dengan baik oleh mereka yang telah mendorong perubahan tersebut. Salah satunya adalah Trian Fund Management yang merupakan pemangku kepentingan besar mitra pendirinya dan menjabat di dewan GE.

"Kami salut kepada CEO GE Larry Culp dan upaya timnya dalam mendorong nilai pemegang saham jangka panjang," katanya seperti dilansir AP

Menurutnya, alasan strategis ini jelas. Tiga perusahaan publik terkemuka di industri dengan modal besar, fokus operasional dan akuntabilitas yang lebih dalam, fleksibilitas strategis yang lebih besar, dan keputusan alokasi modal yang disesuaikan.

Heymann dari William Blair, mengatakan model konglomerasi tidak lagi berhasil di pasar yang mengandalkan kecepatan dan kegesitan. Culp akan menjadi ketua non-eksekutif perusahaan perawatan kesehatan, dengan GE mempertahankan 19,9 persen saham di unit tersebut.

Peter Arduini akan menjabat sebagai presiden dan CEO GE Healthcare efektif 1 Januari 2022. Scott Strazik akan menjadi CEO gabungan energi terbarukan, listrik, dan bisnis digital. Culp akan memimpin bisnis penerbangan bersama John Slattery, yang akan tetap menjadi CEO-nya.

Culp mencapai tonggak penting tahun ini dalam membentuk kembali General Electric dengan kesepakatan 30 miliar dolar AS untuk menggabungkan bisnis penyewaan pesawat GE dengan AerCap Holdings Irlandia. Pengaturan tersebut mendorong GE Capital Aviation Services menjadi bisnis terpisah.

Culp pada dasarnya menutup pembukuan GE Capital, divisi keuangan yang hampir menenggelamkan seluruh perusahaan selama krisis keuangan 2008. Perusahaan mengatakan pada Selasa bahwa mereka mengharapkan biaya operasional sekitar dua miliar dolar AS terkait dengan perpecahan, yang akan memerlukan persetujuan dewan. Perusahaan juga menargetkan penurunan utang lebih dari 75 miliar dolar AS pada akhir tahun.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement