REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Data pelacakan satelit dan sinyal menunjukkan sebuah kapal tanker minyak Vietnam yang sebelumnya disita oleh Iran telah dibebaskan. Sothys meninggalkan posisi di lepas pelabuhan Bandar Abbas Iran dan telah mencapai perairan internasional di Teluk Oman terdekat Rabu (10/11) pagi.
Keberadaan kapal itu berasal dari data yang dianalisis oleh Associated Press dari MarineTraffic.com. Kapal itu tampak berlabuh di Oman, tetapi tidak ada informasi tentang awaknya.
Iran tidak mengakui pembebasan kapal. Para petinggi Vietnam tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, meskipun para pejabatnya sebelumnya mengakui berusaha mendapatkan lebih banyak informasi tentang penyitaan dari Iran.
Pasukan Garda Revolusi Iran yang kuat pada 24 Oktober mengambil alih MV Sothys, sebuah kapal yang oleh para analis dicurigai mencoba untuk mentransfer minyak mentah Iran ke Asia. Pasukan Amerika Serikat (AS) telah memantau penyitaan tetapi akhirnya tidak mengambil tindakan saat kapal berlayar ke perairan Iran.
Iran kemudian merayakan penangkapan kapal itu dalam rekaman dramatis yang ditayangkan di televisi pemerintah. Peristiwa itu sehari sebelum peringatan 42 tahun penyitaan Kedutaan Besar AS di Teheran pada 1979.
Sothys telah berada di radar United Against a Nuclear Iran, sebuah kelompok advokasi yang berbasis di New York yang sudah lama curiga terhadap Iran. Dalam sebuah surat tertanggal 11 Oktober yang ditujukan kepada Administrasi Maritim Vietnam, kelompok itu mengatakan analisis foto satelit menunjukkan Sothys menerima transfer minyak dari kapal ke kapal pada Juni dari sebuah kapal tanker minyak bernama Oman Pride.
Departemen Keuangan AS mengidentifikasi Oman Pride pada Agustus digunakan untuk mengangkut minyak Iran sebagai bagian dari skema penyelundupan untuk memperkaya Pasukan Quds ekspedisi Garda. Departemen Keuangan mengklaim Bahwa minyak Iran akhirnya dijual ke Asia Timur, tanpa mengidentifikasi negara tertentu.