Rabu 10 Nov 2021 13:49 WIB

Dinkes Depok Berupaya Turunkan Angka Gizi Buruk dan Stunting

Anak-anak harus memperoleh pelayanan kesehatan, gizi, air minum dan sanitasi.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Kader PKK mengukur tinggi badan anak di Posyandu Angger 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (25/10/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui kader PKK melakukan pendeteksian dini dan memberikan nutrisi untuk mengejar target Jabar Zero New Stunting pada tahun 2023.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Kader PKK mengukur tinggi badan anak di Posyandu Angger 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (25/10/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui kader PKK melakukan pendeteksian dini dan memberikan nutrisi untuk mengejar target Jabar Zero New Stunting pada tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus berupaya menurunkan angka gizi buruk dan stunting (pendek). Upaya yang dilakukan tersebut dengan sinergisitas dari berbagai perangkat daerah dan lintas sektor lainnya untuk mencapai tujuan zero stunting di Kota Depok.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Depok, Supian Suri mengatakan, untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting, pihaknya menerapkan pendekatan intervensi secara konvergen yang melibatkan multisektor di berbagai tingkatan.

"Dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting butuh koordinasi, sinergisitas, dan sinkronisasi para pihak yang berkepentingan agar dalam pelaksanaannya dapat lebih optimal," ujar Supian.

Menurut Supian yang juga Sekda Kota Depok ini, program percepatan perbaikan gizi  dapat mulai dilakukan dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

"Program tersebut merupakan salah satu upaya untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia," terangnya.

Ia menambahkan, untuk itu, anak-anak harus memperoleh pelayanan kesehatan, gizi, air minum dan sanitasi. Juga pendidikan yang layak dan perlindungan sosial.

"Percepatan perbaikan gizi anak harus terpenuhi dengan baik dari segala aspek agar upaya mewujudkan zero stunting dapat maksimal," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement