REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Abidin Fikri, menilai masyarakat saat ini semakin sadar mengenai pentingnya vaksin Covid-19. Abidin optimistis target 60 persen penduduk di semua provinsi sudah mendapatkan vaksin Covid-19 yang pertama pada November 2021 ini bisa tercapai.
"Kalau dilihat dari kerja pemerintah dan seluruh komponen bangsa saya kira sangat optimis ya, karena sekarang sudah semakin meningkat kesadaran masyarakat bahwa vaksinasi itu adalah prasyarat kita keluar dari krisis pandemi ini, untuk memenuhi kekebalan komunal dari masyarakat kita," katanya.
Namun, kata dia masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 harus tetap waspada dan selalu menaati protokol kesehatan. Karena, kata dia virus Covid-19 terus bermutasi. Apalagi, menurutnya gelombang ketiga Covid-19 sudah terjadi di beberapa negara lain seperti Singapura dan Malaysia.
Abidin berharap, pintu masuk Indonesia diperketat terutama bagi negara-negara yang masih mengalami lonjakan kasus Covid-19. Menurutnya, karantina merupakan salah satu upaya untuk menghindari penyebaran Covid-19 termasuk mutasinya.
Abidin pun menilai target yang diminta Presiden Jokowi itu perlu diapresiasi. Menurutnya program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun juga menjadi solusi guna menghindari kelompok rentan dari paparan Covid-19.
"Ini optimisme lagi karena anak-anak kan juga rentan, saya kira jalan yang harus ditempuh oleh kita Indonesia," ucapnya.
Abidin menjelaskan, vaksinasi merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan. Namun, Abidin Fikri kembali mengingatkan kewaspadaan dan menaati protokol kesehatan harus tetap dilakukan masyarakat yang sudah divaksin.
"Jadi bukan karena sudah divaksin lalu kita tidak melakukan protokol kesehatan, tidak mencuci tangan, tidak menjaga jarak, tidak memakai masker, tetap itu harus dilakukan," katanya.
Abidin mengakui bahwa Indonesia tidak bisa sendirian untuk dapat keluar dari pandemi global, sebab berkaitan juga dengan negara-negara lain. Abidin Fikri juga mengingatkan pandemi global belum sepenuhnya berhasil diatasi oleh semua negara.
Abidin meminta pemerintah terus melakukan 3T atau tracing, testing and treatment (lacak, tes, dan perawatan) selain mengampanyekan protokol kesehatan. Sebab, menurutnya mutasi virus Covid-19 bisa terjadi di dalam maupun luar negeri.
Kemudian, Abidin Fikri meminta agar aturan untuk memperketat mobilitas masyarakat harus diperjelas karena menjelang liburan akhir tahun. "Jangan sampai katakanlah membuat kebingungan masyarakat, ya kita harus tegas aja, karena dari beberapa kejadian yang lalu memang liburan itu salah satu bisa dijadikan pintu untuk kita lengah dan tidak waspada terhadap protokol kesehatan. Di situlah bisa terjadi penyebaran virus Covid-19," ujarnya.