REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengungkapkan pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Bandung Barat berangsur normal usai operasional TPA berjalan kembali. Namun sejumlah kendala lainnya muncul sehingga diperkirakan pengangkutan akan memakan waktu untuk kembali normal.
"Jadi setelah mulai beroperasi di Ahad siang TPA Sarimukti sekarang sudah berangsur normal pengangkutan kesana. Ada dua hari tidak ngangkut jadi tambahan PR," ujar Kepala DLHK Kota Bandung, Dudi Prayudi saat dihubungi, Rabu (10/11).
Ia menuturkan pihaknya melakukan pengaturan agar sampah dapat terangkut dan tidak menumpuk. Pihaknya meminta maaf kepada masyarakat terkait permasalahan tersebut.
Dudi melanjutkan saat ini kendala pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti bertambah yaitu jalur menuju ke TPA tepatnya di Cipatat sedang terdapat perbaikan. Kondisi tersebut menyebabkan truk sampah yang melintas menjadi terhambat.
"Sekarang kendalanya bertambah di jalan menuju ke TPA di Cipatat ada perbaikan jalan buka tutup sehingga menghambat, jalan ke Sarimukti berlubang dan tiap hari hujan membuat supir hati-hati," katanya.
Tidak hanya itu, saat ini jam operasional TPA Sarimukti dibatasi dari semula pukul 03.00 WIB hingga pukul 18.00 Wib menjadi pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Pihaknya tidak mengetahui pasti penyebabnya namun pihaknya mendapatkan informasi dari para supir.
"Alasan kurang tahu kita menunggu surat resmi dari provinsi kabar lisan dari para supir secara resmi belum dapat. Kalau di jam seperti itu untuk menjadi normal cukup memakan waktu," katanya.
Pihaknya berupaya agar sampah tidak menumpuk di Kota Bandung yaitu dengan memprioritaskan titik-titik lokasi sampah yang akan diangkut. Terlebih saat ini pihaknya hanya bisa mengangkut sampah ke TPA satu ritase.
"Kita prioritaskan dan jadwalkan, kita memang dengan kendala tadi bisa satu rit dari biasanya dua rit. Kalau TPA normal dari jam tiga subuh hingga jam 6 sore bisa 2 rit," katanya.