Rabu 10 Nov 2021 14:17 WIB

Tanda-Tanda Indonesia Menuju Endemi, Bisakah Dipertahankan?

Tren penurunan kasus positif dan kematian Covid-19 masih berlanjut hingga saat ini.

Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Teras Cihampelas di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Senin (8/11). Pemerintah Kota Bandung berencana akan mereaktivasi salah satu destinasi wisata kota Teras (skywalk) Cihampelas pada akhir tahun 2021. Hal tersebut dilakukan guna memulihkan perekonomian para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Teras Cihampelas di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Senin (8/11). Pemerintah Kota Bandung berencana akan mereaktivasi salah satu destinasi wisata kota Teras (skywalk) Cihampelas pada akhir tahun 2021. Hal tersebut dilakukan guna memulihkan perekonomian para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Kamran Dikrama, Antara

Baca Juga

Tren penurunan kasus positif Covid-19 di Indonesia terus berlanjut selama 16 pekan berturut-turut dari puncak kasus gelombang kedua pada Juli lalu. Pada pekan ini, penurunan kasus Covid-19 tercatat sebesar 12,2 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, tetap ada catatan negatif di antara tren positif sejauh ini. Menurut catatan Satgas Covid-19, ada lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kasus positif tertinggi jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Kenaikan kasus positif tertinggi tersebut terjadi di Papua Barat yang naik 100 kasus, DIY naik 77 kasus, DKI Jakarta naik 46 kasus, Sulawesi Tenggara naik tujuh kasus, dan Kepulauan Bangka Belitung naik lima kasus. Wiku mengatakan, meskipun kenaikan yang terjadi cukup sedikit, angka ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah.

Lebih lanjut, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat lima provinsi yang memiliki kasus aktif tertinggi saat ini, yakni Jawa Tengah ada 1.650 kasus, Papua ada 1.629 kasus, Jawa Barat ada 1.568 kasus, DKI Jakarta ada 1.536 kasus, dan Kalimantan Utara ada 738 kasus aktif.

“Kepada gubernur dari kelima provinsi ini, mohon diingat bahwa provinsi-provinsi ini menjadi penyumbang terbanyak kasus aktif di tingkat nasional. Mohon segera berkoordinasi dengan bupati dan wali kota yang menjadi penyumbang tertinggi,” kata Wiku, Rabu (9/11).

Seiring penurunan kasus positif, angka kasus kematian juga terus menunjukkan penurunan. Bahkan, dari catatan Satgas, penurunan angka kematian pada pekan ini lebih rendah dari penurunan angka kasus positif, yakni sebesar 31,7 persen.

Namun, masih ada lima provinsi yang mencatatkan kenaikan angka kematian pada pekan ini. Yakni Sulawesi Utara yang naik lima kematian, Sumatra Barat naik tiga kasus, Sulawesi Selatan naik dua kasus, Riau naik dua kasus, dan Kalimantan Barat naik satu kematian.

“Sekali lagi, jumlah ini mungkin bisa dikatakan sangat sedikit, tidak lebih dari lima orang meninggal dalam satu minggu. Namun, kita harus tetap menyadari bahwa satu nyawa pun terhitung sangat berharga,” kata Wiku.

“Jika tujuan kita adalah endemi Covid-19, kita tidak dapat menoleransi bahkan satu kematian pun,” ujar dia menambahkan.

Menurut dia, jika indikator kasus positif, meninggal, dan kasus aktif ini dapat segera diturunkan, perkembangan kasus Covid-19 di tingkat nasional akan semakin membaik dan Indonesia akan siap menuju endemi Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement